Muncul di Publik untuk Rayakan Paskah, Paus Fransiskus Serukan Gencatan Senjata di Gaza
- VIVA.co.id/Natania Longdong
Vatikan, VIVA – Pemimpin umat Katolik, Paus Fransiskus, tampil di depan publik untuk pertama kalinya sejak dia dirawat di rumah sakit karena pneumonia.
Paus Fransiskus terlihat memasuki Lapangan Santo Petrus pada Minggu, 20 April 2025 dengan mobil kepausan terbuka untuk menyapa puluhan ribu umat Katolik setelah perayaan Misa Paskah di Vatikan.
Paus berusia 88 tahun itu duduk di kursi yang ditinggikan di bagian belakang mobil putih, sementara orang-orang berbaris di di dalam lapangan, banyak yang mengibarkan bendera nasional dan meneriakkan “viva il papa!” (hidup Paus!).
Mobil kepausan berhenti sebentar di beberapa titik di sekitar alun-alun, dihiasi dengan bunga-bunga berwarna-warni untuk Paskah. Para pembantu paus juga membawa bayi-bayi dari kerumunan untuk diberkati oleh Fransiskus.
Fransiskus, yang telah membatasi beban kerjanya atas perintah dokter, tidak memimpin Misa Paskah Vatikan tetapi muncul di akhir acara untuk memberikan berkat dan pesan dua kali setahun yang dikenal sebagai "Urbi et Orbi" (kepada kota dan dunia).
Melansir dari Alarabiya, Senin 21 April 2025, dalam pesan Paskah yang dibacakan dengan lantang oleh seorang pembantu saat Paus menyaksikan dari balkon utama Basilika Santo Petrus, Paus menegaskan kembali seruannya untuk gencatan senjata segera di Gaza.
Sebelum dirawat di rumah sakit selama lima minggu karena pneumonia, yang hampir membunuhnya, Fransiskus telah meningkatkan kritik terhadap kampanye militer Israel di Gaza, dan menyebut situasi kemanusiaan di Palestina itu sangat serius dan memalukan pada bulan Januari.
Dalam pesan Paskahnya, Paus mengatakan situasi di Gaza dramatis dan menyedihkan.
Paus juga meminta kelompok militan Palestina Hamas untuk membebaskan para sandera yang tersisa dan mengutuk tren antisemitisme yang "mengkhawatirkan" di dunia.
"Saya menyatakan rasa simpati saya terhadap penderitaan seluruh rakyat Israel dan Palestina," kata pesan tersebut.
"Saya mengimbau pihak-pihak yang bertikai: menyerukan gencatan senjata, membebaskan para sandera dan membantu orang-orang yang kelaparan yang mendambakan masa depan yang damai," tutupnya.