Makna Dibalik Cincin Kepausan yang Sering Digunakan Paus Fransiskus

Cincin Kepausan Paus Fransiskus
Sumber :
  • catholicworldreport

Vatikan, VIVA – Wafatnya Paus Fransiskus menjadi kesedihan mendalam bagi dunia, terutama umat Katolik.

Dua Lipa dan Callum Turner Bertunangan! Intip Momen Manis Perjalanan Cinta Mereka

Meninggalnya Paus juga membuat publik bertanya-tanya mengenai Cincin Kepausan yang kerap digunakan Feansiskus.

Cincin kepausan, yang juga dikenal sebagai "Cincin Nelayan," memiliki sejarah yang kaya dan merupakan simbol penting dari otoritas dan peran Paus dalam Gereja Katolik.

Putin Telepon Paus Leo, Ini yang Dibahas

Cincin tersebut diberikan kepada Paus, pemimpin Gereja Katolik Roma, pada pelantikan resminya sebagai paus. Dalam desain standarnya, nama Paus saat ini tertulis di atas gambar Santo Petrus sang Rasul.

Arti dari Cincin Nelayan

Terus Soroti Keadaan di Gaza, Paus Leo; Hentikan Perang, Izinkan Bantuan Masuk

Melansir dari The Hindu, Rabu 23 April 2025, cincin tersebut sering kali menampilkan gambar Santo Petrus, salah satu rasul Yesus Kristus dan dianggap sebagai Paus pertama.

Ketika seorang Paus baru terpilih, cincin lama dihancurkan untuk menandakan berakhirnya masa kepausannya, dan cincin baru dibuat untuk Paus yang baru.

Apa Tujuan dari Dibuatnya Cincin Tersebut?

Sebelumnya cincin itu digunakan sebagai meterai untuk surat-surat pribadi dan catatan kepausan. Meskipun Cincin Nelayan tidak lagi digunakan sebagai meterai, setiap Paus yang baru terpilih diberi cincinnya sendiri untuk melambangkan otoritas keimamatannya.

Mengapa Orang Mencium Cincin Kepausan?

Mencium cincin kepausan merupakan pertunjukan kuno untuk menunjukkan rasa hormat dan kekaguman kepada Paus, yang dianggap sebagai pemimpin spiritual Gereja Katolik Roma.

Orang-orang mengakui posisi Paus sebagai kepala Gereja Katolik dan Uskup Roma saat mereka mencium cincin tersebut.

Tindakan tersebut juga berfungsi sebagai sarana untuk menunjukkan pengabdian kepada Gereja dan prinsip-prinsipnya.

Praktik tersebut telah menjadi kurang umum dalam beberapa tahun terakhir, karena beberapa paus, termasuk Paus Fransiskus, telah berupaya untuk menggambarkan kepausan sebagai sesuatu yang lebih mudah didekati dan kurang hierarkis. Namun, hal itu tetap menjadi ritual penting dalam beberapa situasi formal.

Pemusnahan Cincin

Cincin Paus biasanya dihancurkan saat seorang paus meninggal atau mengundurkan diri.

Proses ini melambangkan berakhirnya otoritas paus. Seorang anggota rumah tangga kepausan, yang secara tradisional adalah kardinal camerlengo, menghancurkan cincin tersebut dengan cara mematahkan atau memotongnya menjadi dua bagian dengan alat khusus.

Tindakan ini merupakan bagian dari upacara seputar pergantian kepemimpinan kepausan dan dimaksudkan untuk mencegah cincin tersebut disalahgunakan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya