Putin Telepon Paus Leo, Ini yang Dibahas

VIVA Militer: Presiden Rusia, Vladimir Putin
Sumber :
  • X/@rusembnz

Moskow, VIVA – Presiden Rusia, Vladimir Putin melakukan panggilan telepon dengan Paus Leo pada Rabu, 3 Juni 2025.

Trump Jengkel Usai Telepon Vladimir Putin, Kenapa?

Melansir dari The Sundaily pada Kamis, 5 Juni 2025, perbincangan keduanya disebut Kremlin sebagai langkah menuju perdamaian diplomatik atas konflik yang terus berkecamuk di Ukraina.

Dalam pernyataan resminya, Kremlin menyatakan bahwa Putin menegaskan kembali minatnya untuk mewujudkan perdamaian melalui cara politik dan diplomatik, serta menggambarkan percakapan itu sebagai “konstruktif”.

Rusia Bikin Mobil yang Bisa Mendaki Gunung

Namun, dibalik pesan damai tersebut, Putin juga melontarkan tuduhan serius terhadap Kiev. Ia menyebut bahwa rezim di Kiev bertaruh pada eskalasi konflik dan melakukan tindakan sabotase terhadap infrastruktur sipil di wilayah Rusia.

Paus Leo XIV Robert Prevost.

Photo :
  • Media Vatican
Prabowo: Kepolisian Akan Selalu Jadi Sasaran, Jangan Mau Dirusak!

Putin juga menekankan bahwa penyelesaian konflik harus bersifat menyeluruh dan adil, serta menyasar penyebab yang mengakar dari krisis tersebut. Istilah itu secara luas dimaknai sebagai tuntutan Rusia yang mencakup pembatasan militer Ukraina, penolakan terhadap keanggotaan NATO, dan konsesi teritorial yang besar, syarat-syarat yang sebelumnya telah ditolak oleh Ukraina.

Ukraina bersikeras pada gencatan senjata tanpa syarat, sebuah posisi yang hingga kini tidak diterima oleh Moskow.

Panggilan telepon ini merupakan komunikasi pertama antara Putin dan Paus Leo sejak pemimpin kelahiran Amerika Serikat itu dilantik sebagai kepala Gereja Katolik bulan lalu.

Tak lama setelah menjabat, Paus Leo menawarkan diri untuk menjadi penengah dalam konflik Ukraina, sebuah tawaran yang disambut hangat oleh Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, yang menyebut Vatikan sebagai tempat yang ideal untuk perundingan damai.

Namun, niat baik itu diragukan oleh Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, yang menyatakan bahwa akan agak tidak elok bagi negara-negara Ortodoks untuk membahas (konflik) itu, atas dasar Katolik.

Meski begitu, Putin tetap menyampaikan apresiasi atas pendekatan Paus Leo.

"Presiden Rusia berterima kasih kepada Leo atas kesediaannya untuk berkontribusi pada penyelesaian konflik," menurut pernyataan Kremlin.

Vatikan juga mengonfirmasi panggilan tersebut. Dalam keterangannya, pihak Takhta Suci menyebut bahwa Paus telah meminta Rusia untuk mengambil sikap yang mendukung perdamaian dan menekankan pentingnya dialog untuk mewujudkan kontak positif antara kedua belah pihak dan untuk mencari solusi atas konflik tersebut.

Keduanya juga membahas kondisi kemanusiaan di zona perang, mendesak dukungan bantuan, dan membicarakan kemungkinan pertukaran tahanan antara Rusia dan Ukraina.

Dalam kesempatan yang sama, Paus Leo menyampaikan rasa terima kasih kepada Patriark Ortodoks Rusia, Kirill, sekutu dekat Putin atas ucapan selamat di awal masa kepausannya.

"Ia juga menegaskan bahwa nilai-nilai Kristen yang umum dapat menjadi terang yang membantu mencari perdamaian, mempertahankan kehidupan, dan mencari kebebasan beragama yang sejati,” ujar pernyataan Vatikan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya