Malaysia Imbau Thailand dan Kamboja Tahan Diri usai Militer Baku Tembak

Perdana Menteri (PM) Malaysia, Anwar Ibrahim
Sumber :
  • YouTube

Jakarta, VIVA – Malaysia selaku Ketua Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) mengimbau Thailand dan Kamboja untuk sama-sama terus menahan diri atas insiden baku tembak yang melibatkan tentara kedua negara tersebut di wilayah perbatasan.

Satu Polisi Tewas di Acara Hiburan Rakyat Pernikahan Wagub Garut-Anak Dedi Mulyadi, Ini Penyebabnya

“Malaysia sangat menghargai hubungan baik kedua negara. Terkait hal ini, saya mengimbau Thailand dan Kamboja untuk terus menahan diri,” ujar Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim usai menghubungi PM Thailand Paetongtarn Shinawatra dan PM Kamboja Hun Manet, dari Malaysia, Jumat, sebagaimana keterangan resminya.

Dalam pembicaraan melalui sambungan telepon itu, PM Anwar menyampaikan penghargaan atas komitmen kedua pemimpin dalam menyelesaikan masalah perbatasan yang sedang berlangsung melalui negosiasi dan jalur diplomatik.

Tidak Lagi Aktif di TNI, Ini Pengakuan Mengejutkan Dirut Baru Bulog Ahmad Rizal

PM Anwar Ibrahim Komentari Sikap Gus Miftah (Doc: Malaysia Gazette)

Photo :
  • Dok. Malaysia Gazette

Malaysia sebagai pemegang keketuaan ASEAN menyerukan kedua negara mengambil langkah-langkah untuk meredakan ketegangan, dan berupaya mencapai penyelesaian situasi ini secara damai dan menyeluruh.

Malaysia Borong 33 Jet Tempur F/A-18 Bekas! Ternyata Ini Alasan di Balik Langkah Kejutannya

“Sebagai Ketua ASEAN, saya yakin bahwa semangat kerja sama regional dan prinsip penyelesaian damai ASEAN dapat memberikan landasan yang kokoh dalam menyelesaikan setiap perselisihan,” ujar PM Anwar.

Pada 28 Mei, pasukan tentara Thailand dan Kamboja terlibat dalam pertempuran singkat di wilayah Ubon Ratchathani, Thailand dan wilayah Preah Vihear, Kamboja, yang dikabarkan menimbulkan satu korban dari tentara Kamboja.

Kamboja kemudian mengumumkan akan membawa pertikaian itu ke Mahkamah Internasional (ICJ).

Sementara Thailand dilaporkan telah menegaskan kembali komitmennya untuk menyelesaikan masalah perbatasan dengan Kamboja melalui upaya damai sesuai dengan hukum internasional dan perjanjian serta memorandum terkait. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya