Keji! Israel Tembaki Warga Palestina yang Antre Bantuan, 17 Tewas
- ANTARA/Xinhua/Ahmed Gomaa/tm/am.
Gaza, VIVA – Sedikitnya 17 warga Palestina dilaporkan tewas dan puluhan lainnya luka-luka akibat tembakan pasukan Israel saat ribuan pengungsi mendekati lokasi distribusi bantuan makanan dari Gaza Humanitarian Foundation (GHF) di Gaza tengah, Senin, 10 Juni 2025.
Dilansir The Straits Times, Kementerian Kesehatan Gaza menyebut, para korban langsung dilarikan ke dua fasilitas medis: Rumah Sakit Al-Awda di kamp Nuseirat, dan Rumah Sakit Al-Quds di Kota Gaza.
Warga mengantre menerima bantuan makanan di pusat distribusi pangan, Deir al-Balah, Jalur Gaza, Jumat, 20 Desember 2024.
- ANTARA/Xinhua/Rizek Abdeljawad
Militer Israel mengonfirmasi bahwa pasukannya melepaskan tembakan peringatan terhadap "sejumlah tersangka" yang mendekat ke wilayah Wadi Gaza dan dinilai mengancam keselamatan personel mereka.
“Tembakan peringatan dilepaskan ratusan meter dari lokasi distribusi, sebelum jam operasional, dan diarahkan ke individu-individu yang dianggap membahayakan,” ujar pernyataan militer Israel.
Namun, mereka mengklaim jumlah korban yang dilaporkan pihak Palestina tidak sesuai dengan data yang mereka miliki.
Sementara itu, PBB sebelumnya telah memperingatkan warga agar tidak mendekati jalur distribusi GHF pada malam hari, dengan alasan keamanan. Jalan menuju lokasi bantuan bahkan digambarkan sebagai "zona militer tertutup".
GHF, yang didukung Amerika Serikat, belum memberikan komentar atas insiden tersebut. Organisasi ini mulai mendistribusikan paket makanan di Gaza sejak akhir Mei sebagai bagian dari model bantuan baru yang diklaim netral oleh PBB.
Namun, situasi di lapangan justru menunjukkan kekacauan. Warga Gaza mengaku harus berjalan kaki puluhan kilometer sejak dini hari demi mendapatkan bantuan yang sangat terbatas.
“Saya berangkat jam dua pagi, tapi ketika tiba, banyak yang sudah pulang dengan tangan kosong. Katanya makanan habis dalam lima menit. Ini gila, tidak cukup,” ujar Mohammad Abu Amr (40), ayah dua anak yang turut antre bantuan.
Ia juga menyebut bahwa puluhan ribu orang datang dari berbagai wilayah, termasuk dari Gaza utara yang hancur. Beberapa bahkan berjalan lebih dari 20 kilometer hanya untuk kembali dengan kecewa. “Saya dengar suara tembakan, tapi tidak melihat langsung kejadiannya,” katanya kepada Reuters via aplikasi pesan.
Masih di hari yang sama, serangan udara Israel dikabarkan menghantam sebuah rumah di Deir al-Balah, Gaza tengah, menewaskan delapan orang tambahan. Dengan demikian, total korban jiwa akibat kekerasan pada 10 Juni mencapai sedikitnya 25 orang.
Di sisi lain, militer Israel juga melaporkan keberhasilan mereka mencegat roket yang ditembakkan dari Gaza utara, sebagai bukti bahwa kelompok Hamas dan milisi lainnya masih memiliki kemampuan tempur meski gudang senjata mereka disebut telah dihancurkan.
Sejak 19 Mei lalu, Israel mengizinkan operasi bantuan terbatas yang dipimpin PBB kembali berjalan, setelah sebelumnya memberlakukan blokade selama 11 minggu. Namun, PBB menyebut bantuan yang masuk hanya “setetes air di lautan”.
Warga Gaza Terancam Kelaparan Massal, Buntut Israel Blokir Seluruh Pasokan Makan
- Reuters
Kondisi makin memprihatinkan setelah saksi mata melaporkan bahwa sedikitnya 40 truk bermuatan tepung untuk gudang PBB dijarah oleh pengungsi dan pencuri di bundaran Nabulsi, Gaza City.
Konflik berkepanjangan ini bermula sejak 7 Oktober 2023, ketika militan yang dipimpin Hamas menewaskan sekitar 1.200 orang di Israel dan menyandera 251 lainnya. Sebagai respons, kampanye militer besar-besaran Israel telah menewaskan lebih dari 54.000 warga Palestina, sebagian besar warga sipil, menurut data otoritas kesehatan di Gaza.