Pidato Terganggu, PM Israel Dihujat Warga

Benjamin Netanyahu
Sumber :
  • AP Photo/Kevin Frayer

VIVAnews - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, terpaksa menghentikan pidatonya pada upacara mengenang para korban kebakaran hutan Carmel lantaran situasi berubah ricuh. Para keluarga korban menghujat Netanyahu dan menuntutnya untuk turun dari jabatan karena tidak becus menangani kebakaran hutan besar Desember tahun lalu lalu, yang menewaskan 42 orang.

Seperti dilansir kantor berita Associated Press, pidato Netanyahu pada Rabu, 6 Januari 2011, diwarnai oleh teriakan dan umpatan dari para keluarga korban kebakaran Mereka juga merangsek maju ke arah Netanyahu, memaksa petugas pengawal membuat lingkaran untuk melindunginya.

Para anggota keluarga korban marah kepada Netanyahu dan para menterinya karena dinilai  terlalu lambat dalam menangani kebakaran. Menteri Dalam Negeri Eli Yishai yang kala itu hadir juga menjadi sasaran amuk massa. Akhirnya Yishai terpaksa dibawa pergi dari acara itu.

Mereka menuntut agar Netanyahu mundur dan mengatakan bahwa upacara mengenang korban itu sangat memalukan. Pada pidatonya, Netanyahu berusaha menenangkan warga, namun warga yang terlanjur marah menuduh Netanyahu adalah orang yang tidak bertanggung jawab.

“Kami akan mencari kebenaran. Kami tidak akan istirahat sampai kami menemukan kebenaran,” ujar salah seorang keluarga korban.

Keluarga korban mengaku kecewa dengan penanganan kebakaran oleh pemadam kebakaran, unit yang berada di bawah Yishai. Mereka menilai pemadam kebakaran Israel tidak siap dalam menangani kebakaran besar di hutan Carmel,  sebuah wilayah di Israel bagian utara. Pemerintah Israel juga dinilai kekurangan fasilitas pemadaman api, diantaranya adalah tidak memadainya pesawat pengangkut air pemadam.

Akhirnya, pemerintah Israel meminta bantuan beberapa negara untuk mengatasi kebakaran tersebut. Beberapa negara termasuk Amerika Serikat mengirimkan kapalnya untuk mengatasi kebakaran besar yang baru bisa padam setelah empat hari itu.

Kebakaran yang terjadi pada awal Desember lalu diduga dipicu oleh bara rokok seorang pemuda yang dibuang di semak-semak hutan Carmel. Pemuda ini telah ditahan polisi karena tidak memberitahukannya sejak awal, menyebabkan kebakaran semakin membesar.

Kebakaran menghanguskan lahan hutan di pegunungan Carmel hingga seluas 50 kilometer persegi. Korban tewas mencapai 42 orang. Sebagian besar korban tewas adalah para sipir penjara setelah bus yang mereka tumpangi terjebak kobaran api yang menyambar cepat.

Negara-negara seperti Yunani, Spanyol, Siprus, Inggris, Rusia, Azerbaijan, Rumania, dan Bulgaria, membantu dalam pemadaman api. Jumlah kerugian diperkirakan mencapai US$80 juta atau sekitar Rp720 miliar.

Respons Santai Jokowi Sudah Tak Dianggap Kader PDIP Lagi: Terima Kasih
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Jumat, 8 Maret 2024

Prabowo-Gibran Menang Pilpres 2024, AHY: Saatnya Rekonsiliasi

AHY meminta semua pihak agar legowo dengan keputusan MK.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024