Tunisia Rusuh, WNI Aman

Seorang demonstran berpose dalam aksi unjuk rasa di Tunis, Tunisia
Sumber :
  • AP Photo/Christophe Ena

VIVAnews - Semua warga negara Indonesia (WNI) di Tunisia dalam keadaan aman di tengah krisis politik dan kerusuhan di negara Afrika Utara itu. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ibukota Tunis telah mengamankan sejumlah WNI dari daerah-daerah rawan kerusuhan.

Demikian ungkap pernyataan tertulis KBRI Tunis, menyusul pergolakan di Tunisia setelah kaburnya Presiden Zine al Abidine Ben Ali ke Arab Saudi, Jumat 14 Januari 2011. Walau telah memiliki presiden sementara, kondisi di Tunisia belum dipastikan stabil.

Menurut sejumlah media massa internasional, jabatan yang ditinggalkan Ben Ali sempat diambilalih oleh Perdana Menteri Mohamed Ghannouchi. Namun, jabatan presiden sementara itu akhirnya berpindah kepada ketua parlemen, Fouad Mebazaa. Dia diberi mandat untuk menyelenggarakan pemilihan umum (pemilu) dalam jangka waktu 60 hari setelah dilantik sebagai presiden sementara, Sabtu 15 Januari 2011 waktu setempat.

Situasi keamanan belum terkendali sehingga pemerintah menerapkan jam malam. "Pemerintah Tunisia mengumumkan Negara dalam keadaan darurat nasional dan memberlakukan jam malam dari pukul 17:00 hingga pukul 07:00," demikian pernyataan KBRI Tunis.

Namun, WNI di Tunisia hingga saat ini berada dalam keadaan aman. KBRI Tunis telah mengevakuasi warga negara yang berada di titik-titik rawan dan kritis, termasuk dua WNI yang tinggal di kawasan La Marsa.

Pada 14 Januari 2011 pukul 23.30, 10 orang WNI telah dievakuasi ke Wisma Duta Besar RI Tunis dan Kantor KBRI Tunis. Tanggal 15 Januari 2011 seusai pemberlakuan jam malam, KBRI Tunis segera mengevakuasi lima orang WNI lainnya yang tinggal di salah satu daerah yang relatif rawan di ibu kota Tunis.

Direktur Perlindungan WNI dari Kementrian Luar Negeri Indonesia, Tatang Boedi Utama Razak, kepada VIVAnews mengatakan bahwa jumlah total WNI di Tunisia sebanyak 109 orang. Namun, hanya 37 orang saja yang diungsikan, sementara sisanya tetap tinggal di tempat mereka bermukim selama ini. Lokasi mereka menyebar, namun dipastikan di kawasan-kawasan yang aman.

Seluruh WNI di Tunisia senantiasa dimonitor keberadaan dan keselamatannya oleh KBRI Tunis secara intensif melalui semua fasilitas yang mungkin. "KBRI Tunis telah menetapkan status Siaga I bagi Staf dan WNI yang tinggal di Tunisia," demikian pernyataan KBRI Tunis, yang dimuat di laman Kementrian Luar Negeri Indonesia. 

Selama pemberlakukan jam malam, Pemerintah Tunisia melarang berkelompok lebih dari tiga orang di tempat-tempat umum dan di jalan-jalan, dan penggunaan senjata oleh yang berwajib diperbolehkan jika orang yang keluar pada waktu jam malam dianggap mencurigakan, tidak merespon panggilan petugas untuk berhenti atau melarikan diri.

Untuk informasi seputar keadaan di Tunisia dan kondisi WNI, dapat menghubungi nomor-nomor di bawah ini:

KBRI Tunisia:

+216 71 860 377
+216 71 860 702

Nomor Staf:
+216 98 70 33 46
+216 98 70 33 48
+216 98 70 33 47
+216 98 70 33 43

Terpopuler: 5 Kota Berbiaya Hidup Termahal di Indonesia, hingga Profil Mooryati Soedibyo
VIVA Militer: Rudal Balistik Jarak Menengah (MRBM) Kheibar Shekan militer Iran

Ternyata Ada Deretan negara Sekutu Iran yang Bentuknya Bukan Negara

Iran telah memutuskan untuk menegaskan komitmennya dalam membalas tindakan provokatif Israel. Mereka dapat meminta dukungan dari sekutu bersenjata di Timur Tengah ini

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024