China Janji Benahi Penegakan HAM

Presiden China, Hu Jintao, menyambut Presiden AS, Barack Obama, di Beijing
Sumber :
  • AP Photo/Ng Han Guan

VIVAnews - Presiden China, Hu Jintao, mengakui masih "banyak yang perlu dibenahi" terkait penegakan hak asasi manusia  di negaranya. Maka, China siap berdiskusi dengan AS mengenai isu HAM, namun tetap berdasarkan prinsip saling menghormati.

Hu menyampaikan pandangan itu saat bertemu dengan Presiden AS, Barack Obama, di Gedung Putih, Rabu 19 Januari 2011. Sebelumnya, pemimpin China tidak pernah meladeni isu HAM dengan AS.

Menurut harian The New York Times, Obama pada konferensi pers di Gedung Putih mengatakan, masalah hak asasi manusia merupakan ganjalan dalam hubungan antara China dan AS. Pada kesempatan tersebut, Obama menyerukan China menjunjung tinggi nilai-nilai HAM yang telah tercantum dalam konstitusi China.

“Amerika memiliki pandangan universal mengenai beberapa hak: hak bebas berbicara, hak bebas memeluk agama, dan hak bebas untuk berkumpul,” lanjut Obama.

Menanggapi hal tersebut, Hu mengatakan bahwa China masih dalam tahap perbaikan atas penegakan HAM. Dia mengatakan bahwa negaranya masih menghadapi permasalah sosial dan ekonomi  yang perlu dibenahi terlebih dahulu.

“Masih banyak hal yang perlu dilakukan di China terkait hak asasi manusia,” ujar Hu.

Dia juga mengatakan bahwa China siap berdiskusi dengan AS mengenai masalah HAM. Namun, Hu menekankan, diskusi berjalan dengan prinsip tidak saling mencampuri urusan dalam negeri negara lain.

“Kami akan terus berusaha untuk meningkatkan taraf hidup rakyat kami dan mempromosikan demokrasi dan penegakan hukum,” ujar Hu.

China terkenal karena catatan pelanggaran HAM-nya yang mengkhawatirkan, terutama di daerah Tibet. Demonstrasi mendukung kemerdekaan Tibet, seperti dilansir dari laman ABC News, berlangsung di luar Gedung Putih bertepatan dengan kunjungan Hu.

Puluhan demonstran pendukung Tibet mengenakan pakaian berwarna-warni. Mereka membawa poster-poster bertuliskan “hentikan pembunuhan di Tibet” dan “Presiden Obama, berbicaralah demi Tibet.”

Beberapa dari mereka membawa figur tengkorak setinggi tiga meter, dicat dengan warna bendera Tibet. Di belakang tengkorak, mengejar seekor naga berwarna hijau.

“Ini melambangkan para warga Tibet yang mati karena kekuasaan dengan kekerasan dia (Hu JIntao) di Tibet, kekerasan ini lalu akan terus menghantui dirinya. Mereka tidak akan berhenti menghantui sampai dia membebaskan para tahanan politik,” ujar Stephanie Roger, ketua pelaksana demonstrasi pembebasan Tibet.

Kelompok ini mengatakan bahwa pemerintah China telah memenjarakan lebih dari 800 tahanan politik dari Tibet dan 60 penulis, seniman dan cendikiawan Tibet yang menentang kebijakan China. (umi)

Airlangga Dapat Dukungan Satkar Ulama jadi Ketum Golkar Lagi, Didoakan Menang Aklamasi
TikToker Galih Loss dihujat netizen karena aksi prank ke ojol

TikToker Galih Loss Resmi Ditahan, Terancam Hukuman Penjara 6 Tahun

Galih Loss ditahan di Rutan Polda Metro Jaya.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024