ElBaradei Siap Gantikan Mubarak

Mohamed ElBaradei
Sumber :
  • AP

VIVAnews -- Situasi kian panas di Mesir, keberlangsungan pemerintahan Hosni Mubarak dipertaruhkan.

Masyarakat terus melakukan demonstrasi, Minggu 30 Januari 2010 malam. Jam malam dilanggar. Di langit Kairo, pesawat tempur terbang rendah. Tapi semua itu tak menciutkan nyali para demonstran. Ribuan orang berkumpul di Tahrir Square.

Saksi mata menggambarkan kondisi saat itu kacau dan riuh, tank-tank militer seakan tak berdaya mencegah para demonstran. Tak jelas, apakah mereka mendukung pemerintah atau bersimpati pada massa.

Lalu, kerumunan massa bersorak ketika tokoh oposisi terkemuka, Mohamed ElBaradei tiba, dan menyatakan ambil bagian dalam protes.  "Hari ini masyarakat Mesir menuntut hak dan kebebasannya. Kita tak bisa mundur ke belakang. Kita punya satu tuntutan: akhiri rezim dan babak baru dimulai di Mesir," kata ElBaradei kepada massa, seperti dimuat situs CNN, Minggu 30 Januari 2011.

Sebelumnya, kepada CNN, ElBaradei mengatakan Mubarak harus mundur demi keselamatan Mesir.  "Kalau Mubarak ia ingin menyelamatkan mukanya, jika ia punya rasa patriotisme sedikit pun, saya sarankan tinggalkan Mesir hari ini untuk menyelamatkan negeri ini," kata peraih Nobel Perdamaian itu.

Tokoh oposisi ini mengaku mendapatkan mandat dari para demonstran untuk membentuk penerintahan baru: pemerintahan persatuan nasional.

Kata dia, saat ini Mesir sedang memasuki masa transisi, dan pemerintahan persatuan nasional diperlukan untuk mengisi kekosongan dan menyelenggarakan pemilu yang adil dan bebas.

ElBaradei mengaku, tak tertutup kemungkinan jika kelak ia memangku jabatan presiden atau presiden sementara menggantikan Mubarak.  "Jika masyarakat Mesir menginginkan saya melayani mereka, sebagai jembatan dari sistem otoriter ke demokrasi, saya tidak akan mengecewakan mereka," kata dia.

Namun, harapannya mewarisi kekusaan Mubarak harus menunggu sampai waktu yang tak bisa diperkirakan. Sebab, presiden yang berkuasa lebih dari tiga dekade itu menolak mundur, dan bahkan untuk kali pertamanya mengangkat seorang wakil presiden.

Menurut ElBaradei, keputusan yang diambil Mubarak salah. "Ini adalah sebuah upaya putus asa putus asa untuk tetap berkuasa," kata ElBaradei.

Demonstrasi di Mesir memuncak Selasa 25 Januari 2011 lalu. Ini aksi terbesar yang pernah terjadi di negeri piramid itu. Polisi dan massa terlibat bentrok, korban jiwa berjatuhan.

Mereka menuntut Mubarak agar segera turun dari kekuasaan sekaligus mengakhiri status keadaan darurat di Mesir, yang diterapkan Mubarak sejak memerintah pada 1981.

Para demonstran juga menginginkan agar parlemen mengesahkan undang-undang baru agar seorang presiden tak boleh memimpin lebih dari dua periode berturut-turut. Selain itu, para demonstran juga mendesak Menteri Dalam Negeri Habib al-Adly segera mundur dari jabatannya.

Putra presiden Mesir, Gamal Mubarak, bersama keluarganya menyelamatkan diri ke Inggris di tengah kekacauan di negaranya. Padahal, sebelum muncul krisis di Mesir, Gamal sering disebut-sebut sebagai calon pengganti ayahnya, Hosni Mubarak, yang telah 30 tahun berkuasa di Mesir.(np)

Terpopuler: Deretan Negara Bantu Israel, Pendeta Gilbert Dilarang ke Makassar hingga Iran Diserang
Gerakan olahraga russian twist

Terpopuler: Negara Tanpa Malam hingga Olahraga Ringan Setelah Lebaran

Round-up kanal Lifestyle pada Jumat, 19 April 2024. Salah satunya tentang deretan olahraga ringan yang bisa dilakukan setelah lebaran.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024