- AP Photo/Ben Curtis
VIVAnews - Gamal Mubarak, anak Presiden Mesir Hosni Mubarak, mundur dari jabatannya di Partai Demokrasi Nasional yang berkuasa. Ketua dan Sekretaris Jenderal Partai itu, Safwat el-Sharif, juga ikut mundur.
Televisi pemerintah Mesir, seperti dilansir Associated Press, menyatakan pengunduran diri tersebut merupakan respons atas demonstrasi yang telah berjalan selama dua belas hari terakhir.
Gamal Mubarak, salah satu anggota Komite Pengarah Partai yang memiliki kekuasaan tertinggi di partai, selama ini dipandang sebagai penerus ayahnya. Namun Wakil Presiden Omar Suleiman menyatakan awal pekan ini bahwa Gamal tidak akan mencalonkan diri jadi Presiden pada September nanti.
Pengumuman ini disambut cemoohan demonstran yang berkumpul di Lapangan Tahrir, Kairo. Wael Khalid, seorang aktivis, menyatakan, pengumuman ini "meningkatkan kepercayaan diri mereka karena menunjukkan kemenangan dan rejim mulai mundur sedikit demi sedikit."
Gejolak politik yang terjadi di Mesir ini setidaknya telah membuat negeri Arab di benua Afrika ini merugi US$3,1 miliar, atau sekitar Rp30 triliun. Kondisi ini dikhawatirkan akan membawa Mesir ke arah kekacauan baru. Para demonstran yang mendesak Mubarak mundur juga masih bertahan di Lapangan Tahrir sejak 25 Januari 2011.