Konflik Thailand-Kamboja,

Belasan Ribu Warga Mulai Mengungsi

Para pengungsi di dekat perbatasan Kamboja - Thailand
Sumber :
  • AP Photo/Heng Sinith

VIVAnews - Baku tembak antara tentara Thailand dan Kamboja di perbatasan sejak Jumat pekan lalu telah menewaskan tujuh orang dan melukai puluhan lainnya dari kedua kubu.

Pemprov Sumut Optimalkan Teknologi Informasi dalam Sukseskan Penyelenggaraan PON 2024

Peristiwa ini pun membuat belasan ribu warga di desa-desa di dekat perbatasan kedua negara mengungsi dan terpaksa mengandalkan bantuan pihak lain.

Seperti dilansir dari stasiun berita BBC, Selasa, 8 Februari 2011, sebanyak 16.000 warga dari desa di perbatasan Thailand mengungsi ke tempat yang disediakan oleh pemerintah. Beberapa dari mereka bahkan sudah dua hari terakhir ini tidur hanya beralaskan tikar di udara terbuka. Situasi serupa juga melanda penduduk di Kamboja, yang juga tinggal di dekat perbatasan.

Pada pagi hari, mereka dengan tertib berbaris mengantre sarapan yang telah disediakan. Seorang warga yang desanya berjarak 13km dari lokasi baku tembak, Pranee Wanchalerm, mengisahkan kala itu dia berlindung di banker buatan sendiri di rumahnya saat kedua tentara saling serang.

“Saya melihat tembakan di udara dan saya sangat takut sebuah tembakan akan mendarat di rumah,” ujar Pranee.

Ketakutannya akan adanya peluru nyasar terbukti pada sebuah sekolah di sekitar situ. Sekolah itu dihantam beberapa tembakan, sehingga membuat tiga kelas hancur berkeping-keping. Beruntung, kala itu para murid tengah beraktivitas di luar kelas, sehingga tidak ada korban yang jatuh.

Terlihat lubang sebesar enam meter di tanah akibat tembakan artileri. Di sepanjang jalan, rumah-rumah yang terkena serangan terlihat terbakar, dan beberapa temboknya hancur.

Tidak semua warga memilih untuk mengungsi, Mon Sida, yang telah tinggal di desa perbatasan selama 30 tahun, memilih tinggal di rumahnya dan merawat ayam-ayam peliharaannya. Dia mengaku saling serang yang terjadi selama beberapa hari tersebut tidak pernah separah itu sebelumnya.

“Saya tidak pernah melihat sesuatu yang seperti itu sebelumnya. Tidak pernah separah ini,” ujar Mon.

“Tembakannya tidak hanya sekali,” lanjut Mon lagi. Dia mengaku sangat takut sekali, apalagi setelah melihat langsung tetangganya mati tertembak, namun dia memilih untuk menjaga harta bendanya.

Baku tembak dimulai Jumat pekan lalu, 4 Februari 2011. Belum ada keterangan dari kedua pihak siapa yang memulai tembakan. Menurut klaim Kamboja, tembakan pihak Thailand meruntuhkan sebagian dinding kuil Preah Vihear, yang masuk daftar PBB sebagai Situs Warisan Dunia. Thailand membantah klaim Kamboja itu dan menganggapnya sebagai propaganda.

Dibangun lebih dari 900 tahun lalu, kuil itu berdasarkan keputusan Pengadilan Internasional 1962 menjadi milik Kamboja. Namun, kuil itu tetap dipersengketakan oleh Thailand.

Mengenal Kehebatan Timnas Guinea U-23, Lawan Timnas Indonesia di Play-off Olimpiade
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

Cak Imin Harap Kerja Sama Koalisi Perubahan Berlanjut di Pilkada Aceh

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin berharap partai yang tergabung dalam koalisi perubahan pada Pilpres 2024 lalu berlanjut hingga ke Pilkada Aceh.

img_title
VIVA.co.id
4 Mei 2024