- AP Photo
VIVAnews - Presiden Mesir, Hosni Mubarak, dikabarkan segera mundur dari jabatannya di tengah meluasnya demonstrasi yang menghendaki dia turun setelah 30 tahun memerintah. Sejumlah media massa internasional mengungkapkan bahwa pemimpin berusia 82 tahun itu akan mundur "dalam hitungan jam."
Menurut stasiun berita MSNBC, Mubarak kemungkinan akan mundur pada Kamis malam waktu Mesir. Informasi yang sama juga diutarakan stasiun berita CNN dan Al Jazeera. Pimpinan Badan Intelijen Amerika Serikat (AS), CIA, pun mensinyalir bahwa Mubarak akan mundur Kamis malam.
Sedangkan stasiun berita BBC mengutip pernyataan Perdana Menteri Ahmed Shafiq bahwa Mubarak mungkin akan segera turun. Informasi serupa juga didapat dari jurubicara militer Mesir. Menurut Al Jazeera muncul spekulasi bahwa Mubarak akan menyerahkan tampuk pemerintahan kepada Wakil Presiden Omar Suleiman.
Sejak digoyang gelombang demonstrasi pada 25 Januari lalu, Mubarak beberapa kali menyatakan baru akan mundur saat masa jabatannya berakhir pada September mendatang. Dia pun sudah melakukan sejumlah kebijakan baru, seperti merombak kabinet, melantik wakil presiden, hingga membentuk komite reformasi.
Namun, langkah-langkah Mubarak itu tidak menyebabkan gelombang demonstrasi mereda. Para pemrotes justru mendesak dia segera turun.