Konflik Thailand-Kamboja, ASEAN Tidak Gagal

Para pengungsi di dekat perbatasan Kamboja - Thailand
Sumber :
  • AP Photo/Heng Sinith

VIVAnews - Thailand dan Kamboja sepakat untuk membicarakan konflik perbatasan di Markas Besar PBB, New York, pada Senin pekan depan. Namun, itu bukan berarti ASEAN gagal dalam mengatasi masalah yang melibatkan dua negara anggotanya.

Mekanisme itu dilihat sebagai pertanda ASEAN dan PBB saling dukung. Sikap tersebut dinyatakan Sekretariat Jenderal ASEAN dan pemerintah Indonesia, yang tahun ini dipercaya mengetuai Perhimpunan Bangsa se-Asia Tenggara itu.

Pada 4 hingga 7 Februari lalu, militer Thailand dan Kamboja terlibat baku tembak di perbatasan kedua negara, sehingga menewaskan tujuh orang. Kedua pihak lalu menerapkan gencatan senjata, bersamaan dengan misi Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa, ke Kamboja dan Thailand selama dua hari.

Kamboja dan Thailand selanjutnya sepakat untuk merundingkan konflik perbatasan di Markas PBB, dengan kehadiran Menlu Natalegawa. Sebagai Ketua ASEAN, perwakilan Indonesia diundang oleh DK PBB untuk ikut dalam dialog.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Michael Tene, mengatakan bahwa ini bukanlah pertanda bahwa usaha ASEAN menciptakan perundingan bilateral telah gagal. Namun, ujar Tene, ini adalah salah satu penyelesaian permasalahan melalui banyak pihak, yaitu organisasi regional ASEAN dan organisasi global PBB.

“Upaya yang sedang berlangsung saat ini sifatnya multitrack yang berlangsung secara bersamaan. PBB dan ASEAN saling mendukung untuk mengarahkan penciptaan satu kondisi yang kondusif untuk dialog secara bilateral,” ujar Tene.

Sebelumnya, ujar Tene, Menlu Natalegawa telah melakukan komunikasi dengan Presiden Dewan Keamanan PBB dan Sekretaris Jenderal PBB mengenai permasalah ini. “PBB Sejak awal sudah memberikan dukungannya terhadap upaya yang dilakukan menlu sebagai ketua ASEAN untuk membantu penyelesaian damai dan menstabilkan situasi di Kamboja dan Thailand,” kata Tene.

Sekretaris Jenderal ASEAN, Surin Pitsuwan, sehari sebelumnya menyatakan bahwa keikutsertaan Indonesia dalam perundingan ini merupakan bukti bahwa ASEAN telah dipercaya oleh komunitas global dalam menyelesaikan masalah. Kedepannya, ini diharapkan dapat menjadi preseden dalam mewujudkan perdamaian di kawasan.

“Kehadiran ASEAN pada pertemuan DK PBB mencerminkan evolusi usaha ASEAN dalam menyelesaikan perselisihan bilateral di antara negara-negara anggota seperti tercantum di Piagam ASEAN,” ujar Surin.

“Kami di sekretariat ASEAN siap untuk menyediakan dukungan yang diperlukan untuk pembaharuan usaha demi perdamaian dan solusi terhadap sengketa yang telah berlansung sejak lama dari kedua negara anggota,” lajut Surin. (hs)

Organisasi Liga Muslim Dunia Ucapkan Selamat ke Prabowo: Semoga RI Makin Maju
VIVA Militer Letkol Inf Ardiansyah alias Raja Aibon Kogila

Rekam Jejak Luar Biasa Raja Aibon Kogila 821 Hari Jadi Komandan Pasukan Tengkorak Kostrad TNI

Dari hidupkan kota mati di sarang OPM hingga sejahterakan prajurit.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024