Konflik Kamboja, PM Thailand Dituntut Mundur

Pengunjuk Rasa Anti Pemerintah Di Thailand
Sumber :
  • AP Photo/Vincent Yu

VIVAnews - Massa Kaos Kuning kembali melakukan demonstrasi sepanjang jalan-jalan di Bangkok. Mereka menuntut Perdana Menteri Thailand, Abhisit Vejjajiva, turun.

Mendag Zulhas Tegas Tolak Impor Bawang Merah di Tengah Lonjakan Harga

Mereka menganggap, Abhisit gagal melindungi kepentingan negara. Misalnya, soal wilayah Thailand yang mereka anggap dicaplok negara tentangga, Kamboja.

Seperti dilansir laman CNN, demonstrasi yang berlangsung Jumat 11 Januari 2011, berlangsung damai tanpa adanya bentrokan dengan pihak keamanan. Menurut juru bicara Kepolisian Bangkok, Prawut Thavornsiri, selain massa Kaos Kuning,  ada juga sekitar 1.000 orang massa Kaos Merah yang ikut dalam demonstrasi tersebut.

Sambil meneriakkan "Keluar Abhisit, Keluar Abhisit", mereka melakukan pawai menuju patung almarhum Raja Rama V di Bangkok. Demonstrasi ini mereka gelar untuk mengkritik cara Abhisit dalam menghadapi sengketa perbatasan antara Thailand dengan Kamboja yang berujung konflik berdarah.

Kedua tentara di perbatasan baku tembak sejak Jumat pekan lalu hingga Senin kemarin, tujuh orang tewas. Para demonstran bersumpah mengambil kembali lahan yang mereka klaim telah direbut Kamboja. Demonstrasi ini berakhir dengan damai saat para demonstran perlahan membubarkan diri.

Kaos Kuning adalah satu dari sekian banyak kelompok pendukung kerajaan Thailand. Kebanyakan massa Kaos Kuning berasal dari kalangan menengah yang di perkotaan. Sedangkan masa Kaos Merah adalah pendukung Thaksin Shinawatra yang kebanyakan berasal dari wilayah miskin di utara Thailand.

Kaos Kuning terkenal karena aksinya pada 2008 yang memboikot beberapa bandara di Bangkok, membuat penerbangan lumpuh selama sepekan. Hubungan antara Abhisit dengan Kaos Kuning sebelumnya relatif baik, namun belakangan Kaos Kuning menyatakan ketidakpuasannya terhadap kinerja Abhisit.

bendera LGBTQ

Dominica Court Lifts Same-sex Relationship Ban

Dominica's High Court has lifted a ban on consensual same-sex relations in the Caribbean island nation.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024