Swiss Bekukan Aset Mubarak dan Pejabat Mesir

Presiden Mesir, Hosni Mubarak
Sumber :
  • AP Photo/Egyptian State Television via APTN

VIVAnews - Menyusul pengunduran diri Presiden Mesir, Hosni Mubarak, pemerintah Swiss membekukan seluruh aset Mubarak yang disimpan di negara tersebut. Diduga, terdapat lebih dari miliaran dolar aset dari keluarga Mubarak yang disimpan di beberapa bank di Swiss.

Melansir dari laman Los Angeles Times, Jumat 11 Februari 2011, selain Mubarak, 20 pejabat pemerintahannya yang lain juga dibekukan asetnya. Hal ini telah dibenarkan juru bicara Kementerian Luar Negeri Mesir, Lars Knuchel.

"Saya bisa konfirmasi bahwa Swiss telah membekukan aset-aset mantan Presiden Mesir secepatnya setelah dia turun," ujar Knuchel.

Knuchel menolak untuk memberikan rincian berapa jumlah aset Mubarak di Swiss, namun menurut laman ABC News, asset Mubarak diperkirakan mencapai angka hingga US$70 miliar atau sekitar Rp151 triliun.

Persib vs Bhayangkara FC Imbang, Begini Komentar Bojan Hodak

Selain di Swiss, kekayaan keluarga Mubarak juga diduga disimpan di beberapa bank di London, Paris, Madrid, Dubai, Washington, New York dan Frankfurt.

Kekayaan Mubarak diduga sebagian besar diperoleh dari beberapa kontrak kemiliteran pada saat dia menjabat sebagai pejabat tinggi angkatan udara. Kemudian dia menggunakannya untuk investasi di perusahaan keluarga ketika dia menjadi presiden pada 1981.

Selain Mubarak, sebelumnya pemerintah Swiss juga telah membekukan aset beberapa diktator yang terguling. Di antaranya adalah mantan Presiden Tunisia Zine el-ABidine Ben Ali dan pemimpin Pantai GAding Laurent Gbagbo.

Ilustrasi diabetes/cek gula darah.

5 Makanan yang Bisa Menurunkan Kadar Gula Darah untuk Penderita Diabetes

Diabetes adalah kondisi yang memerlukan perhatian khusus terhadap pola makan. Kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan jangka panjang.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024