Kemana Mubarak Akan Bersembunyi?

Hosni Mubarak
Sumber :
  • AP Photo

VIVAnews - Hosni Mubarak akan menghadapi berbagai tuntutan, diantaranya adalah tewasnya 300 demonstran pada bentrokan antara masa pro dan anti-Mubarak dua pekan lalu dan tuduhan korupsi. Hal ini diduga akan membuatnya meninggalkan tanah kelahirannya dan mencari perlindungan di tempat lain.

Walaupun Mubarak menyatakan dengan tegas pada pidatonya Selasa, 1 Februari 2011, bahwa dia akan mati di Mesir, namun menurut laman The Guardian, Sabtu, 12 Februari 2011, tekanan yang dialamatkan atas Mubarak akan sangat keras. Hal ini akan membuat Mubarak hengkang dari Mesir dan kabur ke luar negeri. Lalu dimana Mubarak akan tinggal selanjutnya?

Dugaan awal Mubarak akan tinggal di rumah peristirahatan tepi pantainya di kota Sharm el-Sheikh, di semenanjung Sinai, Mesir. Namun, pilihan pertama ini akan menjadi kuburan bagi Mubarak, karena dia dengan mudah akan dapat tertangkap dan bahkan menjadi korban pembunuhan seperti mantan presiden sebelumnya, Anwar Sadat.

Menurut Guardian, pembicaraan tertutup dan rahasia tengah dilakukan Arab Saudi, Amerika Serikat, serta Uni Emirat Arab tentang kemana mereka akan menyembunyikan Mubarak. Kemungkinan besar, tulis Guardian, Mubarak akan ditempatkan di Dubai. Kekebalan hukum atas dirinya juga akan segera diurus.

Walaupun pemerintah Swiss telah membekukan aset Mubarak di negara tersebut, namun aset lainnya yang disimpan di beberapa negara yang jumlahnya hingga ratusan triliunan rupiah tidak tersentuh. Menurut koran al-Quds al-Arabi yang berbasis di London, para ahli memperkirakan harta Mubarak ini dipersiapkan untuk kehidupannya pasca-lengser.

Laman The Daily Beast menampilkan ulasan beberapa tempat yang mungkin akan menjadi tempat Mubarak menghabiskan hari tua tanpa tersentuh hukum. Pilihan pertama adalah Arab Saudi, yang pada bulan lalu juga berkenan menampung mantan Presiden Tunisia Zine El Abidine Ben Ali setelah didemo rakyatnya.

Truk Kontainer Bermuatan Kayu Terguling di Jalur Gentong Tasikmalaya

Kerajaan Saudi memang terkenal kerap melindungi para diktator pengasingan, diantaranya adalah diktator Uganda, Idi Amin yang digulingkan pada tahun 1979. Amin akhirnya meninggal 24 tahun kemudian di Arab Saudi.

Selain Idi Amin, Arab Saudi juga dilaporkan telah menampung buronan teroris Palestina Abu Nidal, mantan perdana menteri Pakistan Nawaz Sharif dan mantan perdana menteri Irak pendukung Nazi Jerman, Rashid Aali al-Gaylani. Di Arab Saudi, Mubarak akan bebas dari segala tuntutan hukum.

Alternatif tempat kabur potensial lainnya adalah Libya dengan pemimpinnya, Muammar Qaddafi, yang memiliki hubungan dekat dengan Mubarak. Qaddafi juga sebelumnya telah menyampaikan ketidaksukaannya kepada demonstran anti-Mubarak.

Namun, tidak ada tempat yang paling nyaman untuk bersembunyi selain di Inggris. Dilaporkan Mubarak mempunyai rumah peristirahatan enam lantai yang akan menjadi tempat bersembunyi yang baik. Menurut kabar yang berkembang, istri Mubarak Suzanne dan anaknya, Gamal, telah berada di sana. Di negara ini juga Mubarak memiliki usaha properti.

Di Inggris, harta kekayaan Mubarak tidak bisa diutak-atik oleh pemerintah Inggris tanpa permintaan resmi dari Uni Eropa dan PBB atau pemerintah Mesir yang baru. Sampai saat ini, permintaan semacam itu belum dilayangkan oleh pihak manapun kepada pemerintah Inggris. (hs)

Presiden ASEAN Trade Union Council (ATUC) sekaligus Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea

42 Pimpinan Buruh Asia Pasifik Kumpul di Jakarta, Ini yang Dibahas

42 delegasi pimpinan buruh Asia Pasifik yang tergabung dalam International Trade Union Confederation Asia Pasific (ITUC-AP) melakukan pertemuan di Jakarta.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024