Sukses Mesir Menguatkan Aksi Protes di Yaman

Demonstrasi di ibukota Yaman, Sanaa
Sumber :
  • AP Photo/Hani Mohammed

VIVAnews - Kegembiraan rakyat Mesir setelah Presiden Hosni Mubarak mundur ternyata menguatkan rakyat di negara tetangga untuk berbuat serupa. Di Yaman, misalnya. Para aktivis di negara Timur Tengah itu kembali bentrok dengan pasukan keamanan setelah mereka ikut bergembira merayakan turunnya Mubarak.

Stasiun berita Voice of America melaporkan, ribuan warga Yaman, yang sebagian besar adalah kaum muda, sengaja menginap di jalanan Ibukota Sana'a pada Jumat malam. Sabtunya, mereka kompak berunjuk rasa untuk mengungkapkan kegembiraan mereka atas keberhasilan rakyat Mesir menggusur Mubarak.

Keberhasilan di Mesir itu menjadi inspirasi bagi para pemrotes untuk kian ngotot berdemonstrasi menentang Presiden Ali Abdullah Saleh. "Setelah Mubarak, kini giliran Ali," demikian teriak para pemrotes seperti dikutip stasiun berita Press TV asal Iran.

"Apa yang kami inginkan adalah hak semua rakyat dan rezim ini harus mundur. Presiden harus pergi, seperti Mubarak dan Presiden Tunisia," sahut seorang pemrotes.

Menurut pemimpin redaksi Yemen Post, Hakim Almasmari, sejumlah pemrotes terluka setelah baku hantam dengan polisi. Selain itu sekitar enam orang ditahan.

Ali Abdullah Saleh sudah menjadi presiden saat Yaman masih terpecah dua. Pada 1978 hingga 1990, Ali menjadi presiden Yaman Utara. Kemudian, dia tetap menjadi presiden saat kedua Yaman bersatu pada 1990. Dengan demikian dia sudah lebih dari 32 tahun berkuasa di Yaman.

Namun, pada 2 Februari lalu, Ali berjanji tidak akan lagi mencalonkan diri sebagai Presiden saat masa jabatannya usai pada 2013. Ketika itu, Yaman sudah dilanda sejumlah unjuk rasa setelah terinspirasi oleh jatuhnya kekuasaan Presiden Zine ElAbidine Ben Ali dari Tunisia pada 14 Januari lalu.

Menurut kantor berita Associated Press, Yaman adalah negara yang termiskin di dunia Arab. Pemerintahannya dinilai korup, namun menjadi sekutu penting bagi Amerika Serikat dalam memerangi jaringan teroris Al-Qaida. Kebebasan berpolitik di Yaman juga sangat terbatas. 

Lebih dari separuh rakyat Yaman hidup di bawah garis kemiskinan US$2 per hari. Mereka juga tidak mampu menikmati sanitasi yang layak. (umi)

MAKI Kirim Surat ke Nurul Ghufron, Minta Bantuan Mutasi ASN di Papua ke Jawa
LPS gelar jumpa pers di Kota Medan.(B.S.Putra/VIVA)

Kantor LPS Bakal Hadir di Medan, Diresmikan 3 Mei 2024

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) kini membuka Kantor Perwakilan LPS I Medan, di Gedung Sinarmas Plaza, Kota Medan.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024