- AP Photo
VIVAnews - Perdana Menteri Italia, Silvio Berlusconi, mengaku tidak khawatir atas keputusan hakim yang menyeret dia ke pengadilan atas tuduhan telah berhubungan badan dengan seorang pelacur perempuan di bawah umur.
Berlusconi pun tidak takut dengan tuduhan bahwa dia memanfaatkan jabatannya untuk membantu perempuan itu agar dibebaskan dari tahanan, setelah dia ditangkap karena mencuri. "Demi cinta saya kepada bangsa ini, saya tidak mau berkomentar. Saya cuma bisa bilang 'saya tidak khawatir atas apapun,'" komentar Berlusconi seperti dikutip harian The New York Times.
Itu merupakan tanggapan pertama dari Berlusconi sejak hakim Selasa lalu mengeluarkan perintah agar konglomerat itu harus diadili. Menurut harian The Telegraph, sidang pengadilan atas pemimpin berusia 74 tahun itu akan dimulai 6 April mendatang di Milan.
Bila bersalah atas tuduhan penyalahgunaan jabatan dan berhubungan seks dengan pekerja seks komersil di bawah umur, Berlusconi bisa terancam hukuman penjara maksimal 15 tahun dan dilarang untuk menjadi pejabat publik.
Berlusconi, yang sudah malang melintang di panggung politik itu, akan menghadapi tiga hakim yang semuanya adalah perempuan. Sidang ini menjawab permintaan jaksa penuntut yang mengajukan permohonan sidang minggu lalu.
Kepala Kejaksaan Milan, Edmundo Bruti Liberati meminta pengadilan cepat atas tuduhan bahwa Berlusconi mengeluarkan sejumlah uang untuk berhubungan seks dengan penari kelab malam, Karima El Mahrough, atau dikenal dengan nama alias 'Ruby', yang saat itu baru berusia 17 tahun.
Menurut stasiun berita CNN, Berlusconi dikenal publik dengan berbagai skandal seksualnya dengan beberapa wanita penghibur. Dia dikatakan sering mengadakan pesta seks dengan dua orang pelacur di villanya di Milan. Seorang pelacur, Patrizia D’Addario, mengatakan bahwa dia dan Berlusconi berhubungan seks pada malam Obama dipilih sebagai presiden. (kd)
Akhirnya Letkol Danu Resmi Jadi Komandan Pasukan Tengkorak Kostrad TNI Gantikan Raja Aibon Kogila
Serah terima baru saja dilaksanakan di lapangan Sadelor.
