Libya Bersiap Hadapi Demo "Hari Kemarahan"

Demo Bahrain
Sumber :

VIVAnews - Pemerintah Libya kembali bersiap  menghadapi demonstrasi, Kamis 17 Februari waktu setempat. Kalangan aktivis menyebut aksi unjuk rasa kali ini sebagai "Hari Kemarahan" dan bertekad melibatkan massa yang lebih banyak.

Menurut laman media The Gulf Today, aksi hari ini menindaklanjuti demonstrasi dalam dua hari terakhir, yang menewaskan dua orang. Aksi itu digagas suatu grup di internet, yang beranggotakan ribuan orang.

Grup di laman Facebook, yang bernama “Hari Kemarahan,” mengajak massa untuk turun ke jalan kota Benghazi hari ini untuk menentang pemerintahan Perdana Menteri Libya Baghdadi al-Mahmoudi. Pada hari Senin, pengikut di grup ini hanya 4000 orang, namun pasca bentrokan Selasa malam hingga Rabu, jumlahnya bertambah menjadi 9500 orang.

Demonstrasi ini juga sekaligus untuk memperingati lima tahun peristiwa demonstrasi menentang pemuatan kartun Nabi Muhammad di media Eropa di kota Benghazi, 17 Februari 2006. Massa yang berdemo di depan konsulat jenderal Italia diserang oleh aparat keamanan, 14 orang tewas dan puluhan lainnya terluka.

Sebelumnya, massa turun ke jalan kota Benghazi pada Selasa malam hingga Rabu menuntut Perdana Menteri turun. Demonstrasi awalnya dilakukan oleh para anggota keluarga korban pembunuhan di penjara 1996 lalu, mereka menuntut pengacara mereka, Fathi Terbil, untuk dibebaskan setelah ditahan tanpa alasan yang jelas.

Aparat keamanan yang diturunkan ke jalan langsung bertindak agresif. Dilaporkan dua orang tewas dan sedikitnya 38 orang terluka. Setelah peristiwa tersebut, pemerintah Libya membebaskan Terbil beserta dengan 110 tahanan politik lainnya yang diduga terlibat dengan jaringan Al-Qaeda.

Sementara itu, menurut stasiun berita Al Jazeera, pemerintah Libya sempat memblokir akses ke Facebook selama beberapa jam pada Rabu sore. Pemblokiran ini mengakibatkan para aktivis beralih ke Twitter untuk menggalang kekuatan. Mereka juga menyebarkan ajakan dan propaganda melalui laman berbagi video, Youtube.

Pada laman Youtube diperlihatkan video demonstrasi yang meneriakkan tuntutan turun bagi pemimpin Libya Muammar Ghadafi. “Tiada Tuhan Selain Allah, Muammar adalah Musuh Allah,” teriak demonstran. Al Jazeera tidak dapat meminta konfirmasi dari pihak pemerintahan Ghadafi karena ketatnya pengawasan terhadap awak media.

TikToker Galih Loss Resmi Ditahan, Terancam Hukuman Penjara 6 Tahun
Herjuniot Ali

Cerita Herjunot Ali yang Sudah 20 Tahun Jadi DJ

Lebih lanjut, Herjunot Ali menuturkan bahwa menjadi seorang DJ memberinya sensasi yang berbeda dibandingkan dengan akting. 

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024