Pemerintah Bahrain Tawarkan Dialog

Demo Bahrain
Sumber :

VIVAnews - Sejumlah pemimpin oposisi sedang mempertimbangkan apakah akan bergabung dalam pembicaraan dengan penguasa Bahrain setelah hampir satu pekan menggelar aksi unjuk rasa.

Seorang pemimpin dari blok politik utama Syiah, Abdul-Jalil Khalil, mengatakan oposisi sedang mempertimbangkan tawaran monarki untuk berdialog. Namun, dia menjelaskan, hingga saat ini belum ada pembicaraan langsung terkait tawaran itu.

Sementara itu, kelompok oposisi lainnya menyerukan mogok massal untuk meningkatkan tekanan terhadap para penguasa sekutu strategis Barat itu.

Ratusan pengunjuk rasa menghabiskan malam Sabtu kemarin di sebelah tenggara Pearl Square. Mereka memadati lokasi unjuk rasa itu setelah penarikan pasukan keamanan, yang sebelumnya sempat menyerbu kamp pengunjuk rasa pada Kamis dalam sebuah pengepungan yang menewaskan lima orang.

Keluarga kerajaan, yang dengan cepat merespons aksi unjuk rasa dengan kekerasan pada awal pekan ini, sepertinya mulai mundur dari konfrontasi lebih lanjut menyusul tekanan internasional dari Barat.

Namun, para demonstran terus berusaha untuk meningkatkan aksi demontrasi itu dan merujuk kesuksesan aksi serupa di Tunisia dan Mesir. Upaya pengunjuk rasa itu dimaksudkan untuk membawa perubahan politik di Bahrain.

Pangeran Mahkota Bahrain, Salman bin Hamad Al Khalifa, yang juga wakil komandan tertinggi angkatan bersenjata, mengimbau adanya dialog dalam suasana tenang dalam pidato singkat di televisi pemerintah.

Sejumlah massa tampak mengelilingi alun-alun setempat yang dijadikan pusat aksi unjuk rasa. Beberapa di antara mereka memakai kain putih yang melambangkan kesiapan mereka untuk mati syahid. Sementara itu, massa lainnya membawa bendera Bahrain, bunga, dan tanda-tanda yang mengatakan "Damai."

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat Barack Obama membahas situasi di Bahrain itu dengan Raja Hamad bin Isa Al Khalifa. Obama meminta pemerintah untuk menahan pelaku tindak kekerasan. Dia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Bahrain harus menghormati "hak-hak universal" dari rakyat dan merangkul "reformasi yang berarti." (Associated Press)

Mendag Zulhas Tegas Tolak Impor Bawang Merah di Tengah Lonjakan Harga
bendera LGBTQ

Dominica Court Lifts Same-sex Relationship Ban

Dominica's High Court has lifted a ban on consensual same-sex relations in the Caribbean island nation.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024