- www.theepochtimes.com
VIVAnews - Jika di negeri-negeri Arab, Facebook dan Twitter menjadi sarana konsolidasi menuntut pemerintahan yang berkuasa mundur, maka di Belgia kebalikannya. Pada Sabtu kemarin, warga Belgia memanfaatkan media sosial itu untuk menyerukan perlu ada Pemerintah.
Sejak Pemilu digelar pada 13 Juni 2010 lalu sampai hari ini, parlemen Belgia tak kunjung berhasil menyusun pemerintahan. Rakyat Belgia yang mulai kebingungan karena inflasi dan ancaman krisis ekonomi pun beraksi.
Di Kota Ghent, kurang lebih 50 orang yang umumnya mahasiswa berkumpul. Mereka satu per satu membuka pakaian sehingga menyisakan pakaian dalam saja. Inilah aksi mereka memperingati apa yang disebut mereka rekor dunia terlama sebuah negara tanpa pemerintahan: 250 hari.
"Kami berharap mengejutkan mereka," kata seorang peserta aksi menujukan pernyataannya pada anggota parlemen. "Mereka harus memberi kami sebuah pemerintahan, sesuatu yang bisa memecahkan masalah kami," katanya dilansir Huffington Post.
Channel News Asia melaporkan, demonstrasi ini merebak di sejumlah kota. Mereka memprotes parlemen yang gagal membentuk pemerintah, sehingga menempatkan Belgia sebagai negara terlama tanpa pemerintah.
Belgia, negara yang dijepit Prancis dan Belanda ini, memang terbagi atas tiga kubu yakni rakyat yang berbahasa Prancis, berbahasa Belanda dan berbahasa Jerman. Ketiga kubu ini memiliki pemerintahan sendiri, namun di tingkat nasional, gagal terbentuk satu pemerintahan bersama.
Namun meski tanpa pemerintahan, Belgia adalah negara kerajaan yang dipimpin Raja Albert II. Raja sendiri sudah menunjuk pejabat sementara menteri untuk melaksanakan pemerintahan.