AS Veto PBB Atas Israel, Palestina Marah

Demonstrasi atas penembakan pasukan Israel di Tepi Barat, Palestina
Sumber :
  • AP Photo/Nasser Shiyoukhi

VIVAnews - Warga Palestina mengecam sikap Amerika Serikat (AS), yang memblokir rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB untuk mendesak Israel menghentikan proyek pemukiman untuk warganya di wilayah Palestina. Sikap AS, bagi mereka, tidak bermoral.

Kecaman itu dilontarkan kelompok pejuang Hamas, yang berkuasa di Jalur Gaza, dan faksi Fatah, yang memimpin wilayah Palestina di Tepi Barat.

"Hamas mengecam sikap AS yang tidak bermoral dengan memveto rancangan resolusi yang mengecam pembangunan Israel. Kami tidak pernah percaya kepada AS," kata Izat al-Rishq, pemimpin Hamas di Damaskus, Suriah, seperti yang dikutip kantor berita pemerintah China, Xinhua.

Al-Rishq merujuk kepada situasi di sidang Dewan Keamanan PBB di New York, Jumat 18 Februari 2011. Saat itu, 14 negara sudah mendukung rancangan resolusi untuk mengecam Israel atas pembangunan pemukiman di Tepi Barat, Palestina, dan meminta negara itu menghentikan proyek mereka.

Namun, kendati sudah didukung 130 anggota PBB - termasuk 14 negara di Dewan Keamanan - rancangan resolusi itu gagal disahkan setelah AS menggunakan hak veto. Sebagai satu dari lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB, AS memiliki keistimewaan berupa hak veto, yaitu bisa memblokir rancangan keputusan yang sudah dibahas di sidang.   

Veto dari AS itu membuat sikap Dewan Keamanan PBB atas proyek pembangunan Israel tidak bisa disahkan. Kecaman pun bermunculan.

Selain dari kelompok Hamas, kalangan faksi Fatah juga mengencam sikap AS itu. "Pesan kami kepada Amerika, yang selama ini menyatakan dukungan bagi kebebasan di dunia Arab: Dimana kebebasan bagi rakyat Palestina?" kata Raed Radwan, pemimpin lokal Fatah di Tepi Barat, seperti dikutip harian The Washingtn Post

"Washington, mana demokrasi yang kalian bicarakan?" lanjut Radwan dalam suatu aksi protes di Lapangan Manara, Tepi Barat, Minggu kemarin.

Duta Besar AS untuk PBB, Susan Rice, menyatakan bahwa Washington pada dasarnya menentang kebijakan pembangunan Israel itu. Namun, AS tidak setuju bila masalah itu harus ditanggapi beramai-ramai oleh masyarakat internasional melalui resolusi di Dewan Keamanan.

Menurut Rice, sikap itu bisa membuat kedua pihak, Israel dan Palestina, tidak mau lagi berunding secara langsung. Veto itu, menurut Rice, jangan disalahartikan bahwa AS mendukung kebijakan pembangunan Israel di wilayah Palestina.  (sj)

Bukan dari Palestina, Merry Asisten Raffi Ahmad Ungkap Asal-usul Bayi Lily di Keluarga Andara
Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) dalam sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di MK.

Ada Kesan Anies Baswedan Mulai Ditinggalkan Partai Pendukungnya, Menurut Pengamat

Pengamat politik pada Universitas Andalas Padang menilai ada kesan bahwa Anies Baswedan mulai ditinggalkan partai pendukungnya setelah kalah dalam Pemilu Presiden 2024.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024