- AP Photo/ Ben Curtis
VIVAnews - Pemimpin Libya, Kolonel Muammar Khadafi, membantah laporan bahwa dia telah kabur keluar negeri. Bantahan itu disampaikan Khadafi saat gelombang protes menentang dirinya kian menjadi-jadi dan mulai muncul aksi pembangkangan di tubuh militer dan pemerintahan.
Menurut harian The Telegraph, bantahan itu disampaikan Khadafi dalam siaran televisi nasional, Selasa dini hari waktu setempat. "Laporan-laporan itu bohong," kata Khadafi, merujuk pada isu bahwa dia telah melarikan diri. "Saya masih di Tripoli."
Dia pun bertekad akan bertahan memimpin Libya, yang telah dia lakoni sejak 1969 melalui kudeta. Pemerintah Libya pun tidak ragu mengerahkan kekuatan militer untuk menghadapi para demonstran di jalan.
Namun, muncul laporan bahwa telah terjadi aksi pembangkangan di tubuh militer. Dua kolonel Angkatan Udara Libya dilaporkan menolak perintah untuk membom massa demonstran di Kota Benghazi. Bahkan, kedua perwira itu melarikan pesawat jet mereka ke Malta untuk meminta suaka.
Sementara itu, sejumlah anggota senior rezim Khadafi juga melakukan pembangkangan. Mereka diantaranya adalah menteri keamanan publik, menteri kehakiman, dan tujuh duta besar.
Bahkan, menurut stasiun berita CNN, Deputi Duta Besar Libya untuk PBB, Ibrahim Omar al-Dabashi, tidak sungkan menyebut bahwa pemimpinnya telah melakukan genosida atas rakyat mereka sendiri. Al-Dabashi pun meminta campur tangan dunia internasional atas masalah di negerinya.