Krisis Libya, Presiden SBY Surati Sekjen PBB

Demonstran membawa poster anti pemimpin Libya Moammar Khadafi
Sumber :
  • AP Photo/Evan Vucci

VIVAnews - Indonesia menyatakan keprihatinannya terhadap kekerasan yang terjadi di Libya, menyusul krisis politik yang menghendaki digantinya Presiden Libya Muammar Khadafi. Indonesia khawatir, krisis Libya menimbulkan implikasi, terutama bagi perekonomian dunia.

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan langsung keprihatinannya dalam konferensi pers di Bandara Halim Perdanakusumah, sebelum bertolak ke Brunai Darussalam, 24 Februari 2011.

"Indonesia berharap bangsa Libya dapat menyelesaikan masalah dalam negerinya dengan baik. Mencari solusi damai, menjauhkan kekerasan yang menimbulkan kerugian bagi bangsa Libya sendiri," kata SBY.

Indonesia juga berharap Persatuan Bangsa-Bangsa segera mengambil langkah khusus terhadap eskalasi konflik yang terjadi di Libya, juga efek domino yang terjadi di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara. Salah satu implikasinya adalah naiknya harga pangan dan minyak yang dirasakan secara global.

"Kalau ini tidak dihentikan, dunia akan kena dampaknya. Seperti kenaikan harga minyak dan pangan. Kalau kita biarkan akan berdampak ke seluruh negara, negara maju yang saat ini sedang recovery dan negara berkembang," ucap SBY.

Selanjutnya, SBY pun akan mengirim surat ke Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki Moon, agar mengambil langkah mencegah implikasi terhadap perekonomian dunia. "Saya harap PBB mau ajak komunitas global lakukan hal yang tepat. Ini agar krisis Libya bisa diselesaikan dan tidak merembet ke negara lain," ucap SBY. (umi)

Jemaah haji Indonesia mendengarkan khutbah Subuh jelang wukuf.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024