Krisis Timteng, Arab Tambah Dana Sejahtera

Raja Abdullah bin Abdul Aziz Al Saud
Sumber :
  • AP Photo/Bullit Marquez

VIVAnews - Pemerintah Arab Saudi mengumumkan akan menambah dana untuk berbagai program kesejahteraan rakyat. Langkah ini diambil di tengah-tengah prahara yang menimpa beberapa negara di kawasan Timur Tengah dan Afrika.

Menurut stasiun berita CNN, Rabu, 23 Februari 2011, langkah pemerintah Arab Saudi ini diumumkan oleh Raja Abdullah sekembalinya dia ke tanah air setelah tiga bulan berada di luar negeri untuk berobat. Langkah ini diambil untuk memulihkan kondisi ekonomi rakyat Arab Saudi.

Abdullah memerintahkan penambahan dana pada beberapa program, di antaranya adalah pada program kesejahteraan sosial, perumahan, kepegawaian, pendidikan, termasuk dana untuk beasiswa tingkat kuliah bagi siswa tidak mampu.

Menurut pengamat di Carnegie Endowment for International Peace untuk program Timur Tengah, Christopher Boucek, langkah ini adalah langkah biasa yang dilakukan oleh pemerintah Arab Saudi, tidak ada hubungannya dengan konflik yang mendera negara-negara Timur Tengah.

“Program ini mungkin memang sudah direncanakan. Saya kira tidak sepenuhnya berkaitan dengan kerusuhan di Timur Tengah,” ujar Boucek yang menambahkan bahwa langkah ini diambil pemerintah Arab Saudi untuk menanggulangi tekanan inflasi pada rakyatnya, terutama pada harga makanan dan perumahan.

Arab Saudi mengamati dan prihatin dengan kerusuhan yang terjadi di Timur Tengah, terutama di Bahrain dan Yaman yang berbatasan langsung dengan Arab Saudi. Namun, ujar Boucek, hal serupa sepertinya tidak akan terjadi di Arab Saudi. Hal ini dikarenakan kerajaan Arab Saudi dapat bekerja sama dan menerapkan tindakan persuasif dengan baik kepada para oposisi dengan tanpa menggunakan kekerasan.

Pemerintah Arab Saudi, ujar Boucek, juga berusaha meredam ketegangan antar aliran Islam --Sunni dan Syiah-- dengan membebaskan tiga tahanan politik Syiah. Hal ini juga bertujuan untuk mempromosikan citra Saudi yang toleran terhadap perbedaan keyakinan.

Raja Abdullah, 86, sebelumnya pada tahun lalu menjalani operasi di New York, Amerika Serikat, untuk mengobati penyakit hernia dan penggumpalan darah yang menyebabkannya sakit pinggang. Beberapa minggu terakhir, dia menjalani terapi pemulihan fisik di Maroko.(umi)

Mobil Bekas di Bawah Rp100 Juta: Ada MPV Mewah dan Hatchback Keren
Ganjar dan Mahfud di MK

Ganjar Tak Datang saat Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Capres-Cawapres Terpilih

Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo tak menghadiri penetapan Presiden-wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di KPU RI.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024