- AP Photo/ Alastair Grant
VIVAnews - Selain ratusan ribu orang di kota-kota besar di Libya, warga Libya yang bermukim di sejumlah negara juga menggelar unjuk rasa. Mereka menuntut Moammar Khadafi yang telah berkuasa 40 tahun itu turun dari kursi Presiden.
Selain mendesak Khadafi turun, mereka juga meminta dunia untuk menghentikan kekerasan dan tindakan brutal yang dilakukan Khadafi terhadap demonstran di negeri itu.
Reli unjuk rasa di luar negeri itu antara lain berlangsung di Bern (Swiss), Kuala Lumpur (Malaysia), London (Inggris), Tokyo (Jepang), Amman (Yordania), hingga di Tokyo (Jepang).
Hingga hari ini situasi Libya tidak menentu. Pemerintah menutup informasi berapa jumlah korban tewas dalam demonstrasi besar di negara itu. Padahal Khadafi menghajar para demonstran di jalan dalam beberapa hari terakhir dengan segala cara. Berikut Foto: Dukungan Dunia untuk Libya.
Sejumlah lembaga hak asasi manusia menaksir setidaknya 1000 orang tewas, dan ratusan lainnya terluka akibat aksi brutal pemerintah menghadapi demonstran.
Khadafi juga mengeksekusi mati 130 tentara yang diduga membangkang. Aksi tembak mati itu diketahui dunia lewat sebuah video yang dimiliki oleh Federasi Internasional untuk Hak Asasi Manusia (IFHR), seperti dilansir dari laman Press TV, 23 Februari 2011.
Video itu mempertontokan bagaimana eksekusi mati itu berlangsung. Terlihat sekitar 130 tentara yang tewas ditembak dengan tangan diikat ke belakang. Mereka dieksekusi di kota Al-Baida, timur Benghazi.