- AP Photo
VIVAnews - Pemerintah Inggris membekukan semua aset milik pemimpin Libya, Muammar Khadafi, yang berada di kerajaan itu. Tindakan ini juga berlaku bagi aset-aset milik anak-anak Khadafi dan para kroni mereka yang turut bertanggungjawab menghadapi para demonstran secara brutal.
Kantor berita Associated Press melaporkan, sikap Inggris itu diumumkan Menteri Keuangan, George Osborne, Minggu 27 Februari 2011 waktu setempat. Pembekuan aset, menurut Osbourne, sejalan dengan penerapan sanksi Dewan Keamanan PBB atas Libya, yang disepakati akhir pekan lalu.
"Saya memutuskan menindaklanjuti resolusi Dewan Keamanan PBB ini sesegera mungkin, sebelum pasar keuangan dibuka kembali [awal pekan ini]," kata Osbourne. "Ini merupakan pesan yang keras kepada rezim di Libya bahwa kekerasan atas rakyat mereka sendiri tidak bisa diterima," lanjut dia.
Tindakan serupa juga telah dijalankan oleh Amerika Serikat dan Swiss. Osbourne tidak menjelaskan berapa banyak aset milik Khadafi beserta kelima anaknya dan kroni-kroni mereka yang berada di Inggris.
Menurut harian The Times akhir pekan lalu, Khadafi memiliki deposito senilai US$4,8 miliar yang dikelola seorang manajer dana pribadi di London. Selain itu, seorang putra Khadafi, Saif al-Islam, dikabarkan memiliki suatu properti mewah di London senilai US$16 juta. Namun, laporan itu belum diverifikasi.
Inggris tidak hanya membekukan aset-aset Khadafi dan keluarga. London pun mencabut hak istimewa, berupa kekebalan diplomatik, yang selama ini diberikan kepada Khadafi dan keluarganya. Mereka juga dilarang masuk ke Inggris.