Presiden Yaman Menyesal Sebut AS Provokator

Presiden Ali Abdullah Saleh (berkaca mata) di upacara Hari Unifikasi Yaman
Sumber :
  • AP Photo/Mohammed al-Qadhi

VIVAnews - Presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh, menyampaikan penyesalannya kepada Amerika Serikat (AS) karena telah menyebut negara itu bersama Israel  sebagai dalang pergolakan di Timur Tengah, termasuk di negerinya. Saleh juga menyampaikan kepada AS bahwa Yaman masih terus mengusahakan reformasi politik.

Menurut harian The Los Angeles Times, Saleh menyampaikan penyesalannya tersebut pada Rabu, 2 Maret 2011, melalui sambungan telepon kepada pemerintah AS yang diwakili oleh wakil penasehat keamanan, John Brennan.

Melalui pernyataannya, Brennan mengatakan bahwa Saleh “Menyampaikan penyesalannya atas kesalahpahaman yang terjadi akibat komentarnya yang mengatakan bahwa Israel dan Amerika Serikat menyebabkan ketidakstabilan di negara-negara Arab.”

Brennan juga menyampaikan bahwa Saleh meminta maaf atas pernyataanya tersebut. Dia juga menyampaikan bahwa Saleh mengatakan “Berkomitmen melakukan reformasi politik di Yaman dengan menggapai unsur oposisi, demi terciptanya reformasi melalui proses yang demokratis, inklusif dan damai.”

AS, ujar Brennan, menyambut baik pernyataan Saleh tersebut dengan mengatakan bahwa komentar Saleh yang menyalahkan AS dan Israel tidak membantu meredamkan pergolakan. Karena pemerintah Yaman tidak mendengarkan dan mewujudkan aspirasi rakyat.

Pada pidatonya di Universitas Sanaa, Selasa kemarin, Saleh mengatakan bahwa ruang operasi di Tel Aviv yang bertujuan untuk membuat dunia Arab tidak stabil. Ruangan itu dikendalikan Gedung Putih. Saleh juga mengatakan bahwa Presiden Barack Obama sudah terlalu jauh mencampuri urusan dalam negeri di Timur Tengah. (umi)

Presiden Iran Ancam Serangan Secara Brutal ke Israel Jika Berani Membalas!
Pengacara senior yang juga Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis

12 Fakta yang Diklaim Tak Terbantahkan Dibeberkan Kubu Ganjar-Mahfud pada Sidang PHPU

Tim Hukum pasangan calon nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD membeberkan 12 fakta yang tidak disangkal dalam sidang perkara PHPU.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024