Pro Khadafi Hadang Pemberontak Masuk Ibu Kota

Perang saudara di Libya
Sumber :
  • AP Photo/ Hussein Malla

VIVAnews -- Sikap Muammar Khadafi yang menolak lengser membuat situasi Libya makin tak terkendali. Perang saudara pecah di negeri kaya minyak itu. Pasukan pro rezim berhadapan dengan kelompok oposisi.

Pasukan pro Khadafi mengklaim berhasil merebut kota Zawiya yang jaraknya hanya 50 kilometer dari ibu kota Tripoli. Sementara, pihak pemberontak menguasai kota minyak, Ras Lanouf.

Kini tentara loyalis Khadafi sedang meningkatkan serangan ke pihak pemberontak. Helikopter tempur dikerahkan. Juga artileri dan roket untuk menghentikan mereka memasuki Tripoli. Tentara juga sedang berusaha merebut dua kota dekat Tripoli yang berada di cengkeraman oposisi.

Penduduk mengatakan, pasukan Khadafi menyerbu Kota Misrata, yang jaraknya 200 kilomater di timur Tripoli dengan mortil dan tank. Namun, pergerakan tentara dihentikan pasukan pemberontak. "Semangat kami tinggi," kata salah satu pemberontak, Abdel Fatah al-Misrati, seperti dimuat AP, Senin 7 Maret 2011.  "Pasukan rezim berjuang, namun yang terjadi mereka justru kalang-kabut melarikan diri. Pemberontak menguasai kota."

Pertempuran Minggu lalu menandai babak baru dalam konflik  di Libya. Saat itu, pasukan Khadafi melancarkan serangan udara ke pihak pemberontak yang ingin menggulingkan rezim yang telah berkuasa 41 tahun ini.

Selain menjaga Tripoli tidak jatuh ke tangan pemberontak, tentara rezim melipatgandakan kekuatan untuk menjaga Sirte -- kampung halaman Khadafi sekaligus benteng utamanya. Keberhasilan merebut Sirte akan membuat moral pasukan pemberontak meningkat drastis. Selama pertahanan Sirte belum bobol, peluang pemberontak merebut ibu kota yang 100 persen dikuasai pro Khadafi, kecil.

Gelombang aksi menuntut mundurnya Khadafi dimualai pada 15 Februari 2011 lalu. Proses reformasi lebih lama dan jauh lebih berdarah dari peralihan kekuasaan di dua negara lainnya, Tunisia dan Mesir. Belum diketahui jumlah pasti korban yang melayang di tengah konflik, namun jumlahnya diperkirakan ribuan.

Perang sipil di Libya diperkirakan akan makan waktu berbulan-bulan. Jika dibandingkan, baik pasukan pro rezim maupun pemberontak sama-sama kurang terlatih, Namun tentara punya keunggulan dalam hal jumlah dan persenjataan. Kekuatan oposisi diperkirakan 500 sampai 1.000 orang.

PBB telah memberlakukan sanksi terhadap Libya, sementara Amerika Serikat telah bergerak, menempatkan pasukan militer lebih dekat ke pantai, mendukung aksi yang menuntut Khadafi turun.

Selain korban jiwa, konflik di Libya menimbulkan eksodus besar-besaran. Lebih dari 200.000 orang telah melarikan diri, mayoritas adalah pekerja asing. Eksodus ini  menciptakan krisis kemanusiaan di perbatasan Libya-Tunisia -- negara yang juga mengalami kekacauan setelah pemerintahan Ben Ali digulingkan. (sj)

Terpopuler: Pengakuan Shin Tae-yong ke Ernando, Kata Pelatih Australia Usai Dihajar Timnas Indonesia
Ilustrasi perkelahian dan pengeroyokan.

Detik-detik Pelaku Dugaan Pelecehan Seksual Anak di Bawah Umur Diamuk Massa

Saat hendak diamankan, massa yang geram sempat menghakimi pelaku berulang kali hingga babak belur. Bahkan polisi sempat dibuat kewalahan dengan banyaknay massa.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024