Tentara Yaman Serbu Kampus, 98 Luka

Demonstrasi di ibukota Yaman, Sanaa
Sumber :
  • AP Photo/Hani Mohammed

VIVAnews - Pemerintah Yaman meningkatkan aksi represif atas demonstran anti pemerintah. Kali ini, mereka mengerahkan tentara untuk menyerbu suatu kampus, yang menjadi salah satu basis gerakan anti rezim Presiden Ali Abdullah Saleh di Ibukota Sanaa. Sedikitnya 98 orang luka-luka. 

Menurut kantor berita Associated Press, penyerbuan itu berlangsung Selasa waktu setempat. Dengan tembakan peluru karet dan gas air mata, tentara Yaman berupaya membubarkan massa demonstran yang menginap di Universitas Sanaa. Para demonstran telah menginap di kampus sejak pertengahan Februari, atau tak lama setelah dimulainya gelombang protes anti rezim Saleh.

"Ini adalah pembantaian," kata seorang anggota oposisi Muhammad Qahtan mengomentari penyerbuan ke kampus itu. "Ini merupakan kejahatan oleh pasukan keamanan atas para mahasiswa yang melakukan aksi duduk secara damai," lanjut Qahtan. 

Penyerbuan itu berlangsung beberapa jam setelah ribuan narapidana melancarkan kerusuhan di kompleks penjara Sanaa. Sambil menyandera puluhan petugas, mereka juga berseru agar Saleh segera mundur dari jabatannya. Kerusuhan itu menewaskan sedikitnya seorang napi dan 80 lainnya luka-luka saat petugas berjuang mengendalikan situasi.

Demonstrasi juga terus berlangsung di kota-kota lain di Yaman. Di Kota Aden, kelompok perempuan menggelar aksi protes setelah seorang demonstran ditembak di bagian kepala sehingga mengalami luka serius pada aksi sehari sebelumnya.

Pernyataan Saleh pekan lalu bahwa dia tidak akan lagi mencalonkan diri pada Pemilu 2013 ternyata tidak berhasil meredakan gejolak. Pemimpin kubu oposisi, Yassin Said Numan menyatakan tidak ada kompromi kecuali Saleh menyatakan pensiun pada akhir tahun ini.  (umi)
 

Menpora Yakin Timnas Indonesia U-23 Libas Guinea
Mantan menteri koordinator bidang politik, hukum, dan keamanan Mahfud MD

Mahfud Khawatir Korupsi Meluas dan Merusak Negara jika Jumlah Kementerian Bertambah

Mahfud MD mengaku khawatir korupsi akan makin meluas jika kementerian bertambah. Pasalnya, dalam setiap kementerian itu terdapat celah untuk melakukan praktik rasuah.

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024