AS Perpanjang Sanksi Atas Iran

Barack Obama saat berpidato di Gedung Putih, Washington DC
Sumber :
  • AP Photo/J. Scott Applewhite

VIVAnews - Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, memperpanjang sanksi ekonomi atas Iran setahun lagi. Langkah ini diambil karena Obama masih menganggap Iran sebagai ancaman besar bagi AS.

Mantan Presiden AS Barack Obama Kembali Menang Emmy Awards

Pada pernyataannya, Selasa, 8 Maret 2011, seperti dilansir kantor berita Iran, Press TV, Obama mengatakan bahwa Iran masih mengeluarkan ancaman-ancaman yang aneh dan tidak biasa dan dikhawatirkan akan mengganggu keamanan dalam negeri AS.

Itulah mengapa, sanksi yang menyebutkan Iran termasuk ke dalam status darurat nasional AS masih perlu diberlakukan.

Fakta-fakta Eks Penasihat Obama Sebut Nabi Muhammad Pemerkosa hingga Al Quran Seperti Kertas Toilet

"Karena tindakan dan kebijakan dari pemerintah Iran masih menunjukkan ancaman yang aneh dan tidak biasa bagi keamanan dalam negeri, kebijakan luar negeri dan perekonomian AS, maka status darurat nasional yang diumumkan pada 15 Maret 1995, harus tetap diberlakukan setelah tanggal 15 Maret, 2011," ujar Obama dalam pernyataannya.

"Saya memperpanjang selama satu tahun lagi status darurat nasional dalam hubungannya dengan Iran," lanjut Obama lagi.

Cerita Michelle Obama, Menangis Sesegukan Setelah Donald Trump Dilantik Jadi Presiden AS

Berdasarkan status darurat nasional AS atas Iran, maka perusahaan-perusahaan AS dilarang untuk membantu pengembangan industri perminyakan di berbagai tempat di Iran. Perusahaan-perusahaan AS juga dilarang untuk melakukan perdagangan, melakukan ekspor-impor dengan Iran, bahkan mereka dilarang mengunjungi Iran.

Pemerintah Iran menganggap enteng sanksi ini. Iran menganggap sanksi tersebut adalah kesempatan emas bagi mereka untuk meningkatkan perekonomiannya secara mandiri tanpa bantuan negara lain. Hal ini terbukti dengan swasembada bensin Iran.

Sanksi atas Iran oleh AS antara lain disebabkan karena masih dilakukannya program pengayaan uranium oleh pemerintahan Mahmoud Ahmadinejad. AS khawatir, pemerintah Iran akan menggunakan fasilitas nuklir di negaranya untuk membuat bom nuklir. Iran membantah hal ini dan mengatakan mereka hanya membuat nuklir untuk keperluan pembangkit tenaga.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya