Pekerja Tercemar,Penyiraman PLTN Dihentikan

Penduduk di Prefektur Fukushima, Jepang, menjalani tes radiasi nuklir
Sumber :
  • AP Photo/Wally Santana

VIVAnews - Pemerintah Jepang hari ini menghentikan sementara operasi penyiraman darurat reaktor yang rusak di suatu kompleks Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di prefektur (provinsi) Fukushima. Pasalnya, situasi di PLTN itu - yang terletak 270 km dari sebelah utara Tokyo - sudah terlalu berbahaya bagi para pekerja, yang dikhawatirkan tercemar radiasi nuklir tingkat tinggi.

Menurut kantor berita Associated Press, penghentian sementara kegiatan di PLTN itu diumumkan Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Yujio Edano. Menurut Edano, pemerintah saat ini lebih memperhatikan keselamatan para pekerja PLTN Daiichi Fukushima, yang rusak setelah sejumlah reaktornya meledak pasca gempa bumi dan tsunami Jumat pekan lalu.

Level radiasi di PLTN itu sempat mencapai 1.000 millisieverts pada Rabu pagi waktu setempat sebelum turun menjadi 800-600 millisieverts. Namun, kadar itu masih jauh di atas kadar normal.

"Jadi para pekerja tidak bisa menjalankan tugas, bahkan untuk tingkat minimum, pada saat ini," kata Edano. "Karena risiko radiasi itu, kami kini bersiaga," lanjut dia. Menurut pakar, bila level radiasi sudah mencapai 1.000 millisieverts, manusia yang terkena akan langsung sakit.

Menurut harian The New York Times, sebanyak 50 pekerja PLTN Daiichi Fukushima tengah bertaruh nyawa demi menjalankan tugas maha penting. Mereka harus berjuang mencegah agar radiasi nuklir tidak sampai menyebar luas sehingga tidak terjadi bencana baru bagi Jepang.

Caranya, dengan memompa masuk air laut ke dalam reaktor yang rusak agar komponen inti tenaga nuklir (fuel rod) tidak cepat meleleh. Tindakan darurat ini mereka lakukan setelah fasilitas pendingin di sejumlah reaktor rusak.

Rusaknya perangkat pendingin pada tangki penyimpanan bahan bakar nuklir membuat tugas para pekerja menjadi rumit. Dengan menggunakan jubah khusus dan peralatan anti radiasi, para pekerja PLTN bergantian bekerja untuk mencegah agar bahan bakar nuklir tidak sampai seluruhnya lumer sehingga bisa menghembuskan ribuan ton debu radioaktif ke langit. Bila ini terjadi, pencemaran skala besar sulit dicegah.
 
Pemerintah kini berencana menggunakan cara alternatif, yaitu menggunakan helikopter dan truk pemadam untuk menyemburkan air ke reaktor yang rusak. Namun, tidak dijelaskan bagaimana pemerintah memberi tindakan atas para pekerja yang berada di PLTN itu.

Kementrian Kesehatan Jepang khawatir bahwa para pekerja itu sudah terpapar radiasi nuklir dalam kadar yang sangat besar, yaitu dari 100 millisieverts menjadi 250 millisieverts. Jumlah itu lima kali lebih besar kadar maksimum yang ditolerir bagi pekerja PLTN di Amerika Serikat maupun di tempat lain.

Sosok Jenderal Kopassus di Balik Operasi 20 Menit Rebut Homeyo dari Tangan OPM
Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie

Pemkot Tangsel Raih Opini WTP 12 Kali Berturut, Benyamin: Kami Selalu Bertekad Pertahankannya

Pencapaian Opini WTP Pemkot Tangsel ini yang ketiga di bawah kepemimpinan Wali Kota Benyamin Davnie dan Wakil Wali Kota Pilar Saga Ichsan.

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024