- AP Photo/Kyodo News
VIVAnews - Selama tiga hari, Akiko Kosaka, menangis meratapi nasib keluarganya yang tidak diketahui rimbanya di Jepang. Tangisannya baru terhenti ketika sebuah video menampilkan kakaknya yang mengabarkan bahwa semua anggota keluarga selamat.
Dilansir dari laman CNN Rabu, 16 Maret 2011, pelajar Jepang yang tengah kuliah di Universitas California, Amerika Serikat, ini mengaku hampir kehilangan harapan saat gempa dan tsunami menghantam desanya, Minami Sanriku, di prefektur Miyagi. Sebanyak 17.000 penduduk desa ini hilang, dikhawatirkan tewas.
Di desa itu, tinggal seluruh keluarganya, yang terdiri dari orang tua, kakak, dan kakek neneknya dalam satu atap. Selama tiga hari sejak tsunami terjadi Jumat pekan lalu, Kosaka mencari di internet keberadaan keluarganya. Adiknya, Yukako, 13, dikabarkan selamat di penampungan. Namun, bagaimana dengan keluarganya yang lain?
"Saya kira mereka tidak akan selamat. Saya menangis selama tiga hari, Jumat, sabtu, Minggu," ujarnya.
Lalu seorang teman pada Minggu malam mengatakan bahwa rumah Kosaka adalah satu-satunya rumah yang masih berdiri di antara reruntuhan. Rumah itu masih berdiri tegak. Dia mengaku melihatnya dari siaran televisi yang diunggah di laman Youtube.
Pada siaran tersebut, ujar teman Kosaka, kakaknya terlihat memegang papan tanda yang tertulis kata "Rumah keluarga Kosaka" dan "Kami semua selamat."
"Saya tidak percaya, ini keajaiban," ujar Kosaka.
Sekarang, Kosaka tengah berusaha untuk memberitahu keluarganya bahwa pesan mereka telah sampai.
Melalui CNN, dia mengatakan "Saya melihat videonya dan terima kasih banyak telah bertahan hidup, dan terima kasih banyak telah mengkhawatirkan saya, padahal kalian sendiri kesulitan. Bagaimana kabar orang tua kita? kakek-nenek kita?"
Video pesan untuk Kosaka dapat dilihat di tautan ini.