PLTN Fukushima Sering Palsukan Data?

Kebakaran di PLTN Dai-ichi, prefektur Fukushima
Sumber :
  • AP Photo/DigitalGlobe

VIVAnews - Perusahaan pemilik Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Dai-ichi tercatat sering memalsukan data dan bersikap tidak jujur terhadap situasi keamanan instalasi tersebut. Akibatnya, pemerintah Jepang pernah menutup sebagian besar dari reaktor nuklir di berbagai daerah di Jepang.

Drama Penalti Diulang Justin Hubner hingga Penalti Gagal Bikin Deg-degan Suporter Timnas

Informasi ini disampaikan pegawai General Electric (GE) yang membantu pembangunan reaktor milik Tokyo Electric Power Co (Tepco), seperti yang dilansir dari laman The Times, Kamis, 17 Maret 2011.

Tepco disebutkan telah memalsukan tingkat kebocoran di reaktor Fukushima dengan memasukkan udara di bangunan penampang reaktor. Ketika ketahuan, perusahaan meminta maaf karena telah bersikap tidak jujur.

Anggota DPR Salut Kejagung Berani Usut Dugaan Korupsi di Sektor Tambang

Penyelewengan ini terungkap pada tahun 2002 saat salah seorang pekerja GE, yang ikut merancang reaktor, mengadukan hal ini kepada pemerintah Jepang. Pekerja lainnya yang tidak disebutkan namanya mengaku telah memalsukan catatan inspeksi reaktor unit satu Fukushima pada tahun 1989, atas suruhan kliennya, Tepco. 

Tidak hanya sekali, dia mengaku diperintah memalsukan catatan inspeksi beberapa kali. Hal inilah yang akhirnya membuat pemerintah Jepang menutup 17 reaktor nuklir Tepco, namun hanya sementara.

Komentar Erick Thohir Usai Timnas Indonesia Tembus Semifinal Piala Asia U-23

Salah seorang pekerja GE lainnya, Dale Bridenbaugh, memutuskan untuk mengundurkan diri 35 tahun yang lalu setelah mengetahui rancangan reaktor Mark 1, yang digunakan di Fukushima, memiliki cacat. Lima dari enam reaktor di PLTN ini dirancang dengan rancangan tersebut.

"Masalahnya terungkap pada tahun 1975, ketika merancang sistem penampang, mereka tidak memperhitungkan beban dinamis yang dapat menyebabkan hilangnya pendinginan," ujat Bridenbaugh.

Pada dokumen yang berjudul "Pelajaran yang Diambil dari Skandal Nuklir Tepco" yang dikeluarkan GE, Tepco menyalahkan skandal pemalsuan laporan itu kepada para teknisinya. Tepco mengatakan bahwa para teknisi terlalu percaya diri dengan pengetahuan mereka.

"Mental konservatif telah membuat mereka memalsukan laporan masalah," tulis Tepco.

Pada 2007, Tepco kembali tersandung masalah. Perusahaan ini dianggap lalai memberitahukan pemerintah mengenai kerusakan di instalasi Kashiwazaki-Kariwa. Kerusakan diduga akibat gempa 6,8 skala Richter.

Kini, Tepco tersandung lagi masalah besar. Tiga reaktornya di Fukushima meledak dan radiasi tersebar ke radius hingga puluhan kilometer, pasca gempa dan tsunami Jumat pekan lalu.

Namun, belum disebutkan adanya penyelewengan laporan maupun kesalahan perusahaan yang berakibat pada ledakan tersebut. Ledakan dan penyebaran radiasi di sekitar instalasi Fukushima Dai-ichi diduga terjadi karena gagalnya sistem pendingin reaktor. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya