- AP Photo/Lai Seng Sin
VIVAnews - Pemimpin oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim, menyatakan bahwa rekaman video seks yang diungkapkan kepada sejumlah jurnalis adalah fitnah untuk menjatuhkan dirinya. Dia menilai orang dekat Perdana Menteri Najib Razak terlibat dalam upaya fitnah itu.
"Saya katakan bahwa [video] yang dibuat itu adalah fitnah. Itu dibuat dengan cara yang cukup licik dan cukup sophisticated," kata Anwar saat dihubungi VIVAnews melalui sambungan telepon dari Jakarta, Selasa 22 Maret 2011. (Versi lengkap wawancara itu dapat dilihat pada kolom Sorot akhir pekan ini).
Anwar mengaku belum melihat tayangan itu. Namun, Anwar diberitahu oleh para jurnalis yang diundang menonton video itu bahwa pria yang terlibat dalam adegan seks dengan seorang perempuan itu konon mirip dirinya .
"Saya sudah menafikkan (membantah) itu dan hari ini saya sudah buat laporan [aduan] ke polisi," kata Anwar, yang pernah dipercaya menjadi deputi perdana menteri Malaysia di dekade 1990-an.
Dia yakin bahwa orang dekat PM Najib Razak sebagai pihak yang bertanggungjawab atas kontroversi rekaman video seks itu. Dia mengundang sejumlah jurnalis untuk menyaksikan adegan vulgar itu dalam kamar suatu hotel. "Ternyata yang menganjurkan itu adalah orang yang dekat dengan Pak Najib," kata Anwar.
Menurut dia, tidak mungkin bila para editor diundang untuk menonton tayangan seks yang dengan beraninya ditampilkan di suatu hotel bila tanpa sepengetahuan pemerintah. "Ini adalah kali pertama dimana video pornografi boleh ditunjuk kepada umum di suatu hotel dan dibiarkan begitu saja oleh Kementrian Dalam Negeri dan Polisi," kata Anwar.
Bagi dia, itu adalah peristiwa yang janggal, mengingat penerapan hukum anti pornografi di Malaysia tergolong ketat. "Sudah tahu di sini hukum mengenai pornografi itu berat sekali," kata Anwar.
Momen Presiden Joko Widodo jadi Saksi Nikah Anak Wamenaker Afriansyah Noor
Presiden Joko Widodo bersama Yanda Zaihifni Ishak menghadiri acara pernikahan putri dari Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Afriansyah Noor.
