- AP Photo / Wong Maye-E
VIVAnews - Pihak berwenang Australia melakukan penyelidikan atas terbakarnya ruang kokpit pesawat Qantas di tengah penerbangan. Dugaan sementara, terjadi kerusakan perangkat elektrik sehingga memercikkan api. Pesawat pun berhasil mendarat darurat.
Menurut stasiun berita ABC News, peristiwa itu berlangsung pada Rabu, 23 Maret 2011. Pesawat Airbus A330-200 saat itu tengah terbang dari ibukota Filipina, Manila, menuju Sydney, Australia.
Ketiga pilot Qantas bisa menjinakkan api dengan menggunakan pemadam darurat. Sekitar lima puluh menit kemudian, pesawat mendarat dengan selamat, namun bukan di Sydney melainkan di bandara terdekat, yaitu di kota Cairns.
Qantas dan Biro Keselamatan Transportasi Australia masih menyelidiki penyebab kebakaran itu. Menurut penyelidikan Qantas, api muncul akibat masalah komponen elektrik sehingga membuat panas jendela kokpit. Masalah serupa pernah juga dialami pesawat Jetstar A330-200 dalam penerbangan dari Jepang ke Australia pada 2009, yang mendarat darurat di Guam.
Pada masalah yang dialami Qantas ini, semua penumpang dan awak selamat. "Tidak ada dampak yang membahayakan atau cedera atas semua 147 penumpang maupun 11 awak. Mereka telah diangkut ke pesawat lain untuk melanjutkan penerbangan ke Sydney," demikian pernyataan Qantas, Kamis 24 Maret 2011, seperti dikutip kantor berita Associated Press.
Dikenal sebagai maskapai kebanggaan Australia, Qantas dalam beberapa tahun terakhir berkali-kali mengalami masalah. Di antara kasus-kasus itu adalah ledakan mesin pesawat raksasa tercanggih, Airbus A380, pada November 2010. Tidak ada yang cedera. (sj)
4 Sosok Jenderal Bintang 4 Kelahiran Tanah Sunda, Pernah Jadi KSAD dan Panglima TNI
Keempat prajurit TNI yang berasal dari wilayah Sunda telah meniti karir cemerlang dalam dunia militer. Prestasi mereka sangat moncer dengan pangkat jenderal bintang empat
