Dua Pekerja Terluka Terkena Radioaktif

Samurai nuklir Fukushima 3
Sumber :
  • AP

VIVAnews - Dua orang pekerja di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi mengalami luka-luka akibat terpapar unsur radioaktif. Kandungan radiasi di dalam tubuh mereka kini berada di tingkat yang membahayakan.

Wasit Musuh Terbesar Timnas Indonesia U-23, Ini 4 Kontroversi Nasrullo Kabirov Semalam

Menurut laman Associated Press, Kamis, 24 Maret 2011, tiga orang pekerja yang terpapar unsur radioaktif, dua di antaranya mengalami luka-luka. Mereka terluka di bagian kakinya, sehingga tidak bisa melanjutkan pekerjaan dan dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan. 

Menurut laporan dari juru bicara Badan Keamanan Nuklir dan Industri Jepang, Fumio Matsuda, mereka terluka ketika hendak memasang kabel listrik di salah satu unit reaktor.

Gibran Akui Ada Pembicaraan soal Kemungkinan Koalisi dengan PDIP

Setelah menjalani pemeriksaan awal, ujar Matsuda, dua pekerja ini telah terpapar radiasi hingga 180 milliseverts, sedikit lagi mencapai batas yang telah ditentukan oleh pemerintah Jepang.

Hingga saat ini, telah lebih dari 24 orang pekerja di PLTN tersebut yang mengalami luka-luka dalam usaha untuk mengendalikan kembali reaktor nuklir yang rusak akibat gempa bumi dan tsunami dua pekan yang lalu.

Soal Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Adopsi Anak, Ramalan Hard Gumay Bikin Tercengang

Keadaan di PLTN mengalami naik turun dalam beberapa hari terakhir. Sebelumnya dilaporkan listrik telah berhasil dialirkan ke unit reaktor nomor dua yang pendinginnya rusak. Namun, belum ada perkembangan terbaru mengenai hal ini. 

Akibat kerusakan pendingin juga, tingkat radiasi di lokasi tidak dapat dipastikan. Ratusan ribu penduduk di daerah sekitar PLTN telah diungsikan.

Laporan terbaru, petugas telah menuangkan 18 ton air laut ke dalam kolam penampungan untuk pendinginan. Langkah ini berhasil menurunkan suhu reaktor hingga 50 derajat celcius. Namun, para ahli mengatakan bahwa keadaan di PLTN baru akan pulih dalam waktu berbulan-bulan setelah para pekerja mengganti komponen yang rusak dan memastikan tidak adanya kebocoran gas. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya