- AP Photo/Gregory Bull
VIVAnews - Plutonium dengan tingkat racun yang tinggi bocor dari salah satu reaktor di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi. Bocoran ini kemudian merembes ke tanah di sekitar PLTN, menimbulkan kekhawatiran tingkat radiasi kembali meninggi.
Seperti dilansir dari laman Associated Press, Selasa, 29 Maret 2011, plutonium terdeteksi di beberapa titik di luar PLTN. Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Yukio Edano, mengatakan bahwa terdapat indikasi plutonium bocor dari salah satu batangan bahan bakar nuklir yang rusak.
"Situasinya sangat mengkhawatirkan. Kami melakukan sebisa kami untuk mengurangi kerusakan," ujar Edano.
Petugas di PLTN mengatakan bahwa tingkat radiasi yang timbul akibat kebocoran plutonium masih belum berada pada taraf yang membahayakan kesehatan manusia. Namun, tetap saja hal ini membuat pemerintah meragukan kinerja perusahaan pemilik PLTN, Tokyo Electric Power Co (Tepco).
Sebelumnya, tersiar kabar Tepco dinilai tidak becus dalam mengatasi krisis nuklir di salah satu PLTN miliknya, sehingga beberapa anggota parlemen Jepang mengusulkan nasionalisasi perusahaan tersebut. Namun hal ini dibantah oleh pemerintah Jepang.
Krisis PLTN Fukushima terjadi akibat guncangan gempa bumi dan tsunami yang menghantam Jepang 11 Maret lalu. Akibat bencana ini, tiga reaktor meledak dan radioaktif dalam tingkat tinggi tersebar ke udara.
Ratusan ribu warga di radius hingga 30 km dari lokasi tersebut dievakuasi untuk mencegah paparan radiasi. Saat ini, petugas di PLTN tengah berusaha mati-matian untuk menormalkan fungsi reaktor dengan mendinginkannya. Diantaranya menyemprotkan air ke dalam selubung. (SJ)