- AP Photo/NHK TV
VIVAnews - Pekerja pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) yang bermasalah di Fukushima, Jepang, Senin kemarin membuang lebih dari tiga juta galon air yang terkontaminasi radioaktif ke Samudera Pasifik. Namun, pengelola PLTN menjamin, air berkadar radioaktif yang digolongkan masih rendah itu tidak sampai membahayakan biota laut.
Menurut pihak berwenang, seperti dikutip kantor berita Associated Press, mereka tidak punya pilihan selain mengalirkan air yang sudah terkontaminasi ke laut lepas untuk mencegah risiko yang lebih besar. "Menurut kami, melepas air dengan tingkat radioaktif yang masih rendah itu harus dilakukan agar levelnya tidak sampai naik," kata Junichi Matsumoto, pejabat perusahaan pengelola PLTN Fukushima Daiichi, Tokyo Electric Power (TEPCO).
Dengan dialirkannya air yang terkontaminasi radioaktif berkadar rendah itu, para pekerja diharapkan bisa berkonsentrasi upaya memperbaiki reaktor nuklir yang rusak agar tidak cepat panas dan meledak, sehingga bisa berdampak malapetakan yang besar.
"Kami harus menyingkirkan genangan air dan membersihkan reaktor itu sehingga kami bisa kembali kepada tugas utama, yaitu memperbaiki fasilitas pendingin secepat mungkin," kata Hidehiko Nishiyama, juru bicara Badan Keselamatan dan Industri Nuklir Jepang.
Sementara itu TEPCO menyatakan bahwa tindakan membuang air itu masih tergolong aman karena tingkat radioaktifnya masih rendah dan langsung larut di laut lepas. Masalahnya, TEPCO belum bisa memastikan seberapa banyak air buangan yang masih ditolerir.
"Walaupun pihak yang terkait mengatakan bahwa radioaktif itu akan larut di lautan, bila terus menerus bertambah, partikelnya semakin banyak dan bisa berdampak besar," kata Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Yukio Edano. "Kami meminta TEPCO segera bertindak," kata Edano.
Keren Banget, Sherina Main Teater Musikal Bareng Anak-Anak Sekolah
Sebagai pemeran utama dalam pertunjukan teater musikal ini, Sherina Munaf mengaku sangat bangga melihat anak-anak sekolah yang sangat pandai bermain musik orchestra.
