Hadapi Perompak, RI Harus Kirim Kopassus

Pasukan khusus Korsel membekuk perompak Somalia
Sumber :
  • AP Photo/ Arabian Navy

VIVAnews - Keadaan para anak buah kapal (ABK) Indonesia yang ditahan oleh perompak Somalia kini kritis. Pemerintah harus segera bertindak tegas dengan mengirimkan pasukan khusus untuk menggempur para perompak.

Hal ini disampaikan oleh pengamat politik internasional dari Universitas Indonesia, Haryadi Wirawan, kepada VIVAnews.com di Jakarta, Senin, 11 April 2011.

Terekam CCTV Cabuli Gadis Panti Asuhan, Ketua PSI Gubeng Surabaya Dicokok Polisi 

Namun, dia menjelaskan, pengiriman pasukan khusus (Kopassus) adalah opsi terakhir yang akan diambil pemerintah, setelah jalan perundingan dinyatakan buntu.

"Selalu ada opsi pengiriman militer. Namun, pemerintah menyadari bahwa opsi ini tidak murah dan berisiko besar," ujar Wirawan.

Mahalnya biaya untuk pengiriman pasukan khusus, Wirawan menambahkan, seharusnya tidak menjadi alasan pemerintah untuk tidak melakukannya. Dia mengatakan bahwa itu adalah harga yang harus dibayar guna perlindungan terhadap warga negara, sesuai dengan amanat konstitusi.

"Perompak Somali jangan dianggap enteng, pemerintah harus tegas. Ketegasan pemerintah ini juga akan menunjukkan bahwa pemerintah serius menangani hal ini," ujarnya.

Indonesia All Star Diisi Pemain Terbaik Guna Hadapi Red Sparks

Wirawan mengatakan bahwa perompak Somalia terdiri atas beberapa kelompok. Aksi yang mereka lakukan ini, menurut dia, terdiri atas dua motif, yaitu politik dan uang. Untuk motif politik, biasanya para perompak berasal dari kelompok pemberontak Somalia, al-Shabab.

"Namun, perompak kali ini sepertinya hanya mengincar uang. Uang ini nantinya akan mereka bagikan kepada para anggota dan sisanya dibelikan persenjataan," ujar Wirawan.

Terpopuler: Negara Tanpa Malam hingga Olahraga Ringan Setelah Lebaran

Seperti diketahui, perompak membajak kapal Sinar Kudus milik PT Samudera Indonesia sekitar 320 mil timur laut Pulau Socotra, Yaman, pada Rabu, 16 Maret 2011 pagi. Dalam kapal tersebut terdapat 20 pelaut Indonesia.

Wirawan mengatakan bahwa perairan ini telah sejak lama oleh komunitas internasional dinyatakan sebagai Pirate-infested Area (PIA) atau daerah yang rawan perompak. Itu sebabnya, beberapa negara, termasuk di dalamnya Amerika Serikat menempatkan unit pertahanan lautnya di wilayah ini untuk memastikan keselamatan kapal berbendera AS.

"Ini adalah jalur yang sering dilalui kapal Indonesia. Seharusnya pemerintah juga menempatkan unit anti perompaknya di wilayah ini," ujar dia.

Wirawan mencontohkan keberhasilan beberapa negara dalam menghadapi kekuatan perompak Somalia, di antaranya adalah Malaysia dan Korea Selatan. Keduanya pada Januari berhasil menyelamatkan warga negara mereka dari tangan para perompak dengan selamat.

"Tentara Korsel bahkan berhasil menangkap beberapa perompak dan mengadilinya di negaranya," ujar Wirawan.

Saat ini dilaporkan beberapa ABK dalam keadaan kritis karena makanan dan obat-obatan di dalam kapal sudah mulai habis. Perompak juga menaikkan tuntutan mereka, dari sebelumnya US$2,6 juta (Rp22,4 miliar) menjadi US$3,5 juta (Rp30,2 miliar). (art)

Prabowo Subianto tiba di Malaysia.

Batalkan Aksi Relawan Turun ke Jalan Jelang Putusan Sengketa Pilpres di MK, Prabowo Tuai Pujian

Menurut Sekjen AMMI Arip Nurahman, langkah dilakukan Prabowo ini, agar menjaga situasi tetap kondusif serta menghindari terjadinya perpecahan diantara sesama anak bangsa.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024