Uni Afrika: Khadafi Bersedia Gencatan Senjata

Muammar Khadafi bersama delegasi Uni Afrika di Tripoli, 10 April 2011
Sumber :
  • AP Photo/Pier Paolo Cito

VIVAnews - Delegasi para pemimpin di Uni Afrika (UA) Minggu kemarin menyatakan bahwa pemimpin Libya, Muammar Khadafi, sepakat atas rancangan gencatan senjata dengan pemberontak. Khadafi dan delegasi UA bertemu di Tripoli beberapa jam setelah pasukan koalisi pimpinan NATO menggempur sejumlah tank pasukan Khadafi, sehingga membantu pergerakan pasukan pemberontak.

Menurut kantor berita Associated Press (AP), delegasi UA itu dipimpin Presiden Afrika Selatan (Afsel), Jacob Zuma. Bersama dengan pemimpin dari Mali dan Mauritius, Zuma bertemu dengan Khadafi untuk meyakinkan dia agar segera melakukan gencatan senjata dengan pemberontak untuk mengakhiri kekerasan di Libya.

Zuma puas dengan kesediaan Khadafi untuk gencatan senjata, yang dirancang UA. "Kami telah menuntaskan misi kami dengan saudara pemimpin [Khadafi], dan delegasi saudara pemimpin telah menerima peta jalan yang kami ajukan," kata Zuma.

Dia mengungkapkan, setelah bertemu Khadafi, hari ini delegasi UA akan berunding dengan pimpinan pemberontak, yang berbasis di Benghazi, kota kedua terbesar di Libya. Mereka juga akan membujuk pemberontak agar segera menerapkan gencatan senjata.

Maka, Zuma lalu menyerukan NATO untuk mengakhiri serangan udara. Ini penting untuk "memberi kesempatan bagi adanya gencatan senjata," kata Zuma.

Sebelum kunjungan delegasi UA, baik rezim Khadafi dan pasukan pemberontak sempat menyerukan gencata senjata. Namun, hingga awal pekan ini, seruan gencatan senjata itu belum terwujud.

Zuma belum menjelaskan seperti apa penerapan gencatan senjata yang dirancang UA. Khadafi selama ini menjalin hubungan baik dengan sesama negara-negara UA. Dia pun sempat memimpin UA dua tahun lalu. (umi)

Ratusan Karyawan PT PRLI Demo Lagi, Minta MA Lakukan Penggantian Majelis Hakim
Chief Executive Officer Indodax Oscar Darmawan.

Asia Tenggara Bisa Jadi Pemimpin Industri Kripto Dunia, Begini Penjelasannya

Penelitian Statista mengungkapkan, pasar kripto di Asia Tenggara diproyeksikan mencapai US$1.787 juta atau sekitar Rp27,5 triliun pada tahun 2024.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024