Presiden Yaman Setuju Mundur dalam 30 Hari

Demonstrasi di ibukota Yaman, Sanaa
Sumber :
  • AP Photo/Hani Mohammed

VIVAnews - Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh setuju pada proposal yang diajukan mediator Teluk Arab. Dia menyatakan akan mundur dalam 30 hari dan menyerahkan kekuasaan kepada wakilnya.

Sebagai imbalannya, Ali Abdullah bisa melenggang dari tuntutan hukum karena mendapat impunitas. Tujuh partai politik yang bergabung dalam koalisi pun menerima kesepakatan ini, seperti dilansir dari Associated Press, Minggu 24 April 2011. Meski ada sejumlah syarat yang diajukan.

Pernyataan ini menjawab tuntutan pendemo antipemerintahan yang berlangsung sejak Februari lalu. Namun, kesepakatan ini ditengarai tidak akan menyelesaikan konfrontasi di jalanan yang menuntut agar Presiden Ali Abdullah diusir dari negara tersebut.

Pemeriksaan Rutin, Raja Salman Sempat Dilarikan ke Rumah Sakit

Sebelumnya, Ali Abdullah berjanji akan turun dari tampuk kekuasaan yang dia pegang selama 32 tahun, sebelum akhir 2011.

Demonstrasi di Yaman berlangsung sejak Februari lalu, menambah panjang daftar negara yang bergejolak di kawasan Timur Tengah. Euforia 'menjatuhkan' pemerintah Yaman ini dipicu keberhasilan pendemo di Mesir, beberapa waktu lalu.

Seperti negara-negara lainnya di kawasan, demonstrasi Yaman juga bermula dari keadaan ekonomi negara yang terpuruk, ditambah dengan banyaknya angka pengangguran. Saleh yang menjabat sebagai presiden selama lebih dari 30 tahun dituntut mundur.

Gedung KPK (Foto Ilustrasi)

KPK Fires 66 Employees Who Accepted Bribes from Inmates

The Corruption Eradication Commission (KPK) has fired 66 employees of the Commission’s detention center who were accepted the bribes from inmates.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024