Pakai Jam Tangan Casio, Ditahan di Guantanamo

Kamp Guantanamo
Sumber :
  • AP Photo/Brennan Linsley, File

VIVAnews - Sebagian besar tahanan di penjara khusus teroris di Guantanamo ternyata tidak bersalah. Sebagian diantara mereka adalah anak usia remaja dan orang tua yang sudah sakit-sakitan, ditangkap hanya karena mengenakan jam tangan merk Casio buatan tahun 1980.

Hal ini diungkapkan dalam dokumen laporan tahanan Guantanamo yang dibocorkan di laman WikiLeaks, dilansir dari kantor berita The Telegraph, Senin, 25 April 2011. Dalam dokumen tersebut diungkapkan latar belakang penangkapan 780 orang yang telah ditahan di Guantanamo, serta berbagai kondisi medis dan transkrip interogasi.

Dari jumlah tersebut, menurut WikiLeaks, hanya sekitar 220 tahanan yang benar-benar dinyatakan berbahaya dan dicap sebagai teroris internasional. Sementara itu, sebanyak 380 orang adalah perwira rendahan yang masih diragukan keterlibatannya dalam jaringan teror. Mereka juga dipertanyakan penahanannya di Guantanamo oleh berbagai pihak.

Pengungkapan yang mengagetkan adalah sedikitnya 150 orang tahanan di Guantanamo adalah warga Afghanistan dan Pakistan yang tidak bersalah. Mereka sebagian besar berprofesi sebagai petani, koki restoran, atau sopir yang ditangkap secara acak oleh tentara AS dan ditransfer ke penjara Guantanamo.

Sebanyak 20 diantaranya adalah beberapa remaja berusia tidak lebih dari 14 tahun, beberapa orang pensiunan, bahkan terdapat seorang yang berusia 89 tahun dengan masalah kesehatan serius.

Penangkapan mereka juga bisa dibilang tidak masuk di akal. Menurut WikiLeaks, sebagian di antara mereka ditangkap di Afghanistan oleh tentara AS hanya karena mengenakan jam tangan merk Casio buatan tahun 1980.

Skenario Tante Bunuh Keponakan di Tangerang, Ambil Perhiasan Korban Biar Dikira Kasus Pencurian

Jam tangan lawas ini, dalih tentara AS, adalah tipe jam tangan yang biasa digunakan oleh para militan al-Qaeda untuk menghitung waktu peledakan. Jam tangan ini juga dapat diubah fungsinya menjadi detonator ledak oleh para militan.

Penjara Guantanamo dibuka pada Januari 2002 di sebuah pangkalan militer AS di Kuba, pasca penyerangan yang meruntuhkan gedung WTC di New York pada 11 September 2001. Di penjara ini ditahan ratusan orang yang diduga teroris tanpa terlebih dulu menjalani proses pengadilan.

Karena metode interogasi yang tidak berperikemanusiaan, penjara ini menuai banyak kritik dari negara-negara di Eropa dan Timur Tengah. Pada kampanyenya, Presiden AS Barack Obama berjanji akan menutup penjara, namun hingga saat ini hal itu belum juga dilakukannya. (eh)

JK Sebut Golkar Partai Terbuka, Tak Masalah Jika Jokowi-Gibran Gabung
Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziah

Terima Kunjungan LBBP Jepang, Menaker Berharap Kerja Sama Ketenagakerjaan Indonesia-Jepang Meningkat

Kepada Yasushi  Masaki, Ida Fauziyah berharap terus memperkuat hubungan kerja sama bilateral Indonesia-Jepang, khususnya di bidang ketenagakerjaan.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024