- AP Photo/Heng Sinith, FILE
VIVAnews - Kamboja meminta bantuan Indonesia untuk menyelesaikan permasalahan perbatasannya dengan Thailand. Pemerintah Thailand tidak mau kalah, mereka meminta bantuan China dan Vietnam untuk menekan Kamboja kembali ke meja perundingan.
Dilansir dari laman Bangkok Post, Rabu, 27 April 2011, Kementerian Luar Negeri Thailand telah menyampaikan permintaan dukungan dari China dan Vietnam. Permohonan dukungan ini diberikan kepada Duta Besar China untuk Thailand, Guan Mu, dan Duta Besar Vietnam untuk Thailand, Ngo Duc Thang, pada pertemuan dengan perwakilan dari Kemlu Thailand, Theerakun Niyom.
Juru bicara Kemlu Thailand, Thani Thongphakdi, mengatakan bahwa China dan Vietnam memiliki hubungan yang baik dengan Kamboja. Thailand, ujarnya, berharap kedua negara ini dapat membujuk Kamboja agar mau kembali ke meja perundingan.
Thani mengatakan bahwa dubes China merespon dengan mengatakan bahwa pemerintahnya mengawasi situasi yang berkembang dan bersedia untuk membantu. Sementara itu, dubes Vietnam mengatakan bahwa negaranya memilih untuk bersikap netral.
Konflik perbatasan kedua negara kembali bergejolak sejak Februari lalu. Kamboja meminta bantuan pihak ketiga, yaitu Indonesia, dalam proses perundingan perbatasan. Namun, berbagai pihak di Thailand menolak dan mengatakan bahwa perundingan perbatasan harus dilakukan secara bilateral.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Michael Tene, mengatakan bahwa Indonesia sebagai ketua ASEAN telah didukung oleh Dewan Keamanan PBB untuk mengawal kasus kedua negara. Keberhasilan perundingan, ujarnya, tergantung dari niat kedua negara sendiri.
"Tentunya upaya yang dilakukan pada akhirnya tergantung pada niatan politik kedua negara, tanpa ini sulit untuk mewujudkan situasi damai di perbatasan," ujar Tene.
Adapun bentrokan yang kembali terjadi di perbatasan kedua negara, menewaskan 13 orang, Tene mengatakan bahwa ini bukan berarti kegagalan proses perundingan.
"Ini adalah dinamika proses perundingan perbatasan. Indonesia akan terus memfasilitasi semua proses yang tengah berlangsung," ujarnya. (eh)