Dewan Keamanan PBB Gagal Sikapi Krisis Suriah

Tentara Suriah berjaga di bangunan yang dibakar massa di Kota Daraa, Maret 2011
Sumber :
  • AP Photo/Hussein Malla

VIVAnews - Para anggota Dewan Keamanan PBB gagal bersepakat menyikapi kekerasan yang terjadi di Suriah. Sejumlah anggota dewan masih keberatan bila harus bersama-sama mengecam rezim Presiden Bashar al Assad yang, menurut laporan kalangan aktivis HAM, bertanggung jawab atas terbunuhnya ratusan pemrotes setelah ditembak pasukan keamanan dalam beberapa pekan terakhir.

Menurut stasiun berita Al Jazeera, dalam sidang di New York Kamis waktu setempat, Rusia, China dan Lebanon menentang rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB, yang diusulkan Prancis, Inggris, Jerman, dan Portugal.

Mereka mengusulkan agar seluruh 15 anggota dewan ramai-ramai mengecam kekerasan di Suriah dan harus segera diakhiri. Prancis pun mengusulkan adanya "langkah yang tegas" bila presiden Assad menolak seruan untuk mengakhiri kekerasan atas para pemrotes.

Namun, Rusia menentang keras proposal itu. Menurut Rusia, krisis yang terjadi di Suriah belum sampai mengancam perdamaian dan keamanan internasional. Bila PBB langsung intervensi, maka bisa memperkeruh situasi.

"Ancaman nyata atas keamanan di kawasan itu justru bisa datang dari campur tangan pihak luar," kata Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB, Alexander Pankin. Menurut Rusia, pendekatan demikian tidak akan pernah bisa mengakhiri siklus kekerasan dan bisa mengarah ke perang saudara.

Keberatan serupa juga datang dari China. Itulah sebabnya proposal atas krisis di Suriah itu tidak bisa disetujui dewan karena bila dipaksakan, dengan melakukan pemungutan suara, maka berpotensi diblokir oleh Rusia dan China. Dua negara itu termasuk anggota tetap dewan dan memiliki keistimewaan untuk memblokir rancangan resolusi, yang disebut hak veto.

Duta Besar Suriah untuk Lebanon, Bashar Ja'afari, menyambut baik kebuntuan di PBB itu. Menurut dia, tidak perlu ada campur tangan asing dan, lagipula, pemerintah sedang menjalani investigasi untuk menyelidiki kekerasan di negaranya.

Pekan lalu, Dewan Keamanan PBB juga gagal bersepakat menanggapi krisis politik berdarah di Yaman. Sama seperti Suriah, kekerasan di Yaman terus berlangsung, karena pasukan keamanan mengggunakan kekerasan untuk menghalau gelombang protes.

Akting Jadi Mafia yang Misterius, Maxime Bouttier: Aku Aslinya Cerewet
Startup.

Angin Segar untuk Startup Pemula

Starventure memberi dukungan bagi para pelaku bisnis yang baru saja mulai atau startup pemula dengan penyediaan sumber daya dan keahlian.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024