PM China: Penting Peran Indonesia di Maritim

Menlu Marty Natalegawa dan PM China, Wen Jiabao, di Beijing 19 April 2011
Sumber :
  • AP Photo/Yao Dawei

VIVAnews - Persahabatan bilateral yang dijalin oleh Indonesia dan China sejak lama mewujudkan sebuah kesepahaman bersama untuk saling membantu dalam bidang pembangunan ekonomi dan perdagangan.

Perdana Menteri China, Wen Jiabao, menyatakan dari pembicaraannya bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menghasilkan kesepakatan menetapkan nilai perdagangan bilateral pada 2015 sejumlah US$80 miliar. Selain itu, pihak China juga menyediakan kredit lunak sejumlah US$1 miliar untuk mendukung industri dan membangun infrastruktur Indonesia.

"Kami juga akan memperluas kerjasama di bidang maritim. Indonesia memainkan peranan penting di selat Malaka, dan China siap mendukungnya," ujar PM Wen Jiabao dalam pidato politik yang disampaikan di depan ratusan undangan di Balai Kartini, Jakarta, Sabtu, 30 April 2011.

Jiabao melihat peran besar Indonesia di organisasi ASEAN begitu menjanjikan. Dengan sejumlah perjanjian kerjasama di berbagai bidang yang dijalin kedua belah pihak saat ini, dia pun yakin dapat memajukan kesejahteraan rakyat di negara masing-masing.

"Krisis moneter pada 1997 melahirkan kerjasama diantara negara-negara ASEAN, maka ASEAN memikul tanggungjawab bersama mendorong stabilisasi politik ekonomi. Sesuai jalur arus damai, jalan tersebut dapat mencapai sukses dan berpengaruh positif bagi negara internasional," ungkapnya.

Kedatangan Jiabao ke Indonesia, selain untuk menata masa depan kedua negara, menurutnya juga sebagai wujud peduli terhadap Indonesia yang dianggap telah menjadi sahabat negara China sejak jaman penjajahan.

"Indonesia yang paling awal membuka hubunga diplomatik dengan China, kami tidak pernah melupakan dukungan Indonesia dalam mematahkan embargo negara barat. Maka hingga kini kemitraan strategis kami dalam bidang politik, ekonomi dan perdagangan selalu berkembang memasuki tahap baru," paparnya.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri RI, Marty Natalegawa, mengatakan hasil pembicaraan PM China Wen Jiabao dengan Presiden SBY merupakan suatu momentum kuat untuk meningkatkan hubungan bilateral strategis kedua negara.

"Kenyataannya hubungan China dan Indonesia dewasa ini berada pada tingkat tertinggi. Bertumbuh kembangnya hubungan Indonesia-China jauh lebih besar dari semata hubungan bilateral, berada dalam dimensi yang lebih luas di tataran kawasan maupun global," katanya.

Untuk itu, lanjut Marty, demi mewujudkan kerjasama antar negara yang baik, Indonesia berkepentingan memelihara kedamaian, keamanan dan stabilitas di kawasan Asia Pasifik.

"Dengan kondisi damai dan aman maka negara-negara di Asia dapat meningkatkan upaya pembangunan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat," tuturnya. (eh)

4 Pria Terkapar Babak Belur di Depan Polres Jakpus, 14 Anggota TNI Diperiksa
Sidang Lanjutan sengketa perselisihan hasil Pilpres 2024 di MK

Sidang Sengketa Pilpres, MK Pertimbangkan Hadirkan Mensos hingga Menkeu

Kubu 01 dan 03 meminta izin ke MK agar bisa menghadirkan sejumlah menteri dalam persidangan sengketa Pilpres 2024.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024