Ayah Obama Diusir Harvad, Karena Playboy?

Ayah presiden AS, Barack Obama Sr
Sumber :
  • AP

VIVAnews - Sebuah catatan imigrasi menguak bahwa ayah Presiden Amerika Serikat, Barack Hussein Obama Sr., dipaksa untuk meninggalkan Universitas Harvard, sebelum menyelesaikan program doktornya di bidang ekonomi.

Adalah wartawan Boston Globe yang mendapatkan dokumen tersebut di bawah naungan UU Kebebasan Informasi. Namun, kisah pengusiran tersebut baru terkuak ke publik minggu ini. Ayah Obama tidak diusir karena dia bodoh, tapi gara-gara dua hal: masalah keuangan dan kehidupan pribadinya.

Dokumen ini mengungkapkan Harvard meminta Kantor Imigrasi dan Naturalisasi (INS) untuk tak mengabulkan permintaan Obama Senior untuk memperpanjang masa tinggalnya di AS. "Sampai mereka memutuskan tindakan yang akan mereka ambil untuk menyingkirkannya," demikian tulis pegawai imigrasi, M.F. McKeon dalam sebuah memo yang ditulis Juni 1964.

Pihak Harvard, demikian tulis memo itu, "mengaku mendapat kesulitan gara-gara ketidakmampuannya mengelola keuangan. Dan tampaknya tak bisa memastikan berapa istri yang dia miliki."

Saat Obama senior masuk ke Harvard, universitas mentereng itu memang sedang menghadapi masalah keuangan untuk membiayai penelitian mahasiswa pascasarjana internasional.

Masalah lain adalah kehidupan pribadi Obama senior yang mengkhawatirkan. Menurut dokumen INS, pada 1969 saat dia masih kuliah S1 di University of Hawaii, pensehat untuk mahasiswa asing melaporkan ke jawatan imigrasi bahwa Obama senior telah menikahi Stanley Ann Dunham, ibu Presiden Obama. Padahal, ia telah memiliki istri di Kenya.

Kepada penasehat itu, Obama mengaku sudah bercerai dengan istri tuanya. Pengakuan yang sama juga ia berikan pada Ann Dunham, meski akhirnya ketahuan, itu bohong.

Menurut memo yang ditulis oleh seorang pejabat INS di Honolulu, Obama senior "berkencan dengan beberapa gadis sejak kedatangannya pada musim panas tahun lalu dan ia (penasehat) memperingatkan soal tingkah playboy-nya".

Dalam memo INS sebelumnya, juga dari McKeon, menyebut bahwa sementara Obama senior telah menyelesaikan ujiannya dan berhak untuk tinggal untuk menyelesaikan tesisnya, Harvard terus mencoba "untuk mengeluarkannya,"

"Mereka berencana untuk mengatakan, tak ada lagi uang untuk diberikan padanya, dan bahwa ia lebih baik kembali ke Kenya dan menyiapkan tesisnya di sana," demikian ditulis memo tersebut.

Isi memo tersebut terbukti. Dalam sebuah surat bertanggal Mei 1964, direktur urusan mahasiswa internasional Harvard, David D. Henry mengatakan, meski ia telah kuliah di Departemen Ekonomi di Graduate School of Arts & Sciences, Obama senior tidak punya uang untuk mendukungnya. "Kami sampai pada kesimpulan bahwa Anda harus mengakhiri masa tinggal Anda di AS dan kembali ke Kenya untuk melakukan penelitian dan penulisan tesis Anda," demikian isi surat tersebut.

Izin tinggal Obama senior lalu ditolak diperpanjang oleh INS. Dia lantas meninggalkan Harvard dan bercerai dari ibu sang presiden. Pada Juli 1964 ia pulang ke Kenya, tanpa menyelesaikan gelar Ph.D-nya.

Selanjutnya, Obama senior bekerja di sebuah perusahaan minyak dan jadi ekonom pemerintah. Dia meninggal dalam kecelakaan mobil pada tahun 1982, ketika Obama, presiden di masa depan, berusia 21 tahun dan berstatus mahasiswa di Columbia University.

Dikonfirmasi, Harvard mengatakan tak menemukan catataan yang mendukung isi memo INS. Sementara, juru bicara Departemen Keamanan Dalam Negeri, Matt Chandler menolak berkomentar soal itu. (sumber: AP)

Alasan Heerenveen Izinkan Nathan Tjoe-A-On Kembali ke Timnas Indonesia U-23
Prabowo-Gibran pantau quick count di Istora Senayan, Jakarta,  Rabu (14/02/24)

KPU Sebut Tak Ada Lagi Lembaga Peradilan Bisa Batalkan Kemenangan Prabowo

KPU akan menetapkan pasangan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih periode 2024-2029.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024