Osama Tewas, Obama Berjaya

Presiden Obama dan para pejabat tinggi AS memantau operasi Osama bin Laden
Sumber :
  • AP Photo/The White House, Pete Souza

VIVAnews – Kematian gembong al-Qaeda, Osama bin Laden, menandai momen transformasi Presiden AS Barack Obama. Popularitas Obama hampir pasti melonjak drastis pasca tewasnya Osama. Sebelumnya, popularitas Obama stagnan bahkan cenderung turun. “Hal ini jelas akan menguntungkan Obama,” kata Mark Rozell, profesor kebijakan publik di Universitas George Mason, Fairfax, Virginia, seperti dikutip The Gazette.

Namun keuntungan yang diraup Obama akibat euforia rakyat AS atas kematian Osama, diprediksi hanya akan berlangsung sesaat. Tantangan untuk Obama saat ini adalah mempertahankan capaian prestasinya itu hingga tiba waktunya pemilu presiden tahun 2012. Ia harus dapat meyakinkan rakyat akan keseriusan dan niat baiknya dalam memerangi terorisme, sekalipun Osama telah berhasil disingkirkan dalam operasi militer rahasia AS.

Lonjakan popularitas sesaat tidak dapat menjadi cermin bagi suksesnya Obama pada pertarungan presiden pada 2012. Sebelumnya, mantan presiden AS George H.W. Bush juga pernah mengalami lonjakan popularitas setelah berakhirnya Perang Teluk. Namun hanya setahun sesudahnya, ia kalah dari Bill Clinton dalam pemilu. Semua itu tergantung suasana hati rakyat AS yang berubah-ubah.

Ketika itu, popularitas Bush senior naik di atas 80 persen karena ia berhasil memaksa Saddam Hussein keluar dari Kuwait pada tahun 1991. Namun pada akhir 1992, ketika ia mengingkari janjinya untuk tidak menaikkan pajak, popularitas Bush merosot tajam ke angka 38 persen saja. Kebijakan Bush untuk menaikkan pajak saat itu, sangat tidak populer di mata rakyat.

“Sudah jelas akan ada kenaikan popularitas bagi Obama. Tapi hal itu tidak akan pernah berlangsung lama. Pemilu masih terlalu lama, 17 bulan lagi,” ujar Larry Sabato, direktur Center for Politics di Universitas Virginia. Menurutnya, pemilu AS masih akan lebih banyak dipengaruhi oleh faktor ekonomi ketimbang kematian Osama.

“Seperti yang terjadi pada Bush senior, Anda dapat saja memenangkan sebuah perang dengan cara spektakuler. Namun Anda akan tetap gagal dalam pemilu bila ekonomi suram,” imbuh Sabato. Rozell sepakat dengan Sabato. “Prestasi signifikan seperti ini tidak akan berubah menjadi dukungan kuat bagi Obama dalam jangka panjang,” sahut Rozell.

Bagaimanapun, Partai Demokrat berharap sebaliknya. Menurut partai yang menaungi Obama itu, kematian Osama yang terjadi di bawah mandat Presiden AS, menunjukkan keteguhan Obama untuk terus mengejar buronan AS yang paling dicari itu. Keputusan Obama untuk memerintahkan misi rahasia di Pakistan juga dapat menjadi narasi kampanye menarik yang menggambarkan sosok Obama sebagai pemimpin tegas, kuat, dan berani mengambil resiko.

“Kematian bin Laden menunjukkan bahwa misi telah terlaksana – hal yang hanya menjadi fantasi di masa pemerintahan Presiden Bush,” kata Gary Ackerman, senator Demokrat asal New York, kepada CNN. “Tapi yang satu ini nyata. Ini adalah salah satu keberhasilan terbesar AS selama 100 tahun terakhir. Saya rasa ini menempatkan Presiden di posisi politik yang membuatnya menjadi komandan tertinggi,” imbuh Ackerman.

Sebelumnya, Obama mengumumkan kematian bin Laden secara langsung lewat televisi kepada publik AS. Menurut Sabato, hal ini merupakan keuntungan besar bagi kubu Demokrat yang akan sulit dibantah oleh Republiken. “Demokrat seperti mengejek Republik – ‘Kami melakukan apa yang tidak dapat kamu lakukan selama tujuh tahun,’” ujar Sabato. Untuk sementara, simpulnya, Demokrat dan Obama akan aman dari serangan Republik yang biasanya menyasar soal pertahanan dan keamanan nasional.

Volume Transaksi BRImo Capai Rp 1.251 Triliun di Kuartal I-2024
Korban penipuan investasi geruduk rumah orang tua pelaku di Tasikmalaya

27 Korban Penipuan Investasi Rp52 Miliar Geruduk Rumah Orang Tua Pelaku di Tasikmalaya

Puluhan Korban Investasi Bodong Menggerebek Rumah Orang Tua Pelaku.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024