Indonesia Dukung Rekonsiliasi Fatah-Hamas

Warga Palestina merayakan rekonsiliasi Hamas dan Fatah.
Sumber :
  • AP Photo/Adel Hana

VIVAnews - Pemerintah Indonesia menyambut baik tercapainya rekonsiliasi antara dua kelompok besar di Palestina yang selama ini berseteru, Fatah dan Hamas. Rekonsiliasi ini adalah dasar membentuk negara Palestina yang merdeka.

"Rekonsiliasi di antara faksi-faksi Palestina merupakan hal yang sangat mendasar dalam perjuangan rakyat Palestina untuk membentuk negara Palestina yang merdeka dan berdaulat," ujar Kementerian Luar Negeri Indonesia dalam pernyataannya, Selasa, 3 Mei 2011.

Pemerintah Indonesia melalui Kemlu menyatakan dukungannya terhadap proses perdamaian dan  persatuan negara Palestina. Indonesia juga menyatakan komitmennya untuk memberikan bantuan yang diperlukan negara Palestina dalam meraih kemerdekaan.

Dalam pernyataannya, Indonesia juga menegaskan kembali sikap dukungannya atas solusi dua negara, yaitu negara Israel dan Palestina yang hidup berdampingan tanpa ada saling caplok wilayah.

"Indonesia menegaskan kembali pandangannya bahwa solusi akhir konflik Palestina – Israel hanya dapat dicapai dengan berdirinya Negara Palestina yang merdeka dan berdaulat, yang hidup berdampingan dalam keadaan aman dan damai dengan negara-negara tetangganya,"  tulis pernyataan tersebut.

Pemerintah juga menyerukan segera dimulainya kembali proses negosiasi dalam kerangka proses perdamaian Timur Tengah, termasuk negosiasi langsung antara Palestina dan Israel, berdasarkan resolusi-resolusi PBB terkait, kerangka referensi Madrid dan prinsip “tanah untuk perdamaian”.

"Inisiatif Perdamaian Arab dan peta jalan Quartet (AS, Rusia, Uni Eropa dan PBB) bagi tercapainya solusi dua-negara dan untuk segera tercapainya perdamaian antara Palestina dan Israel yang adil, langgeng dan menyeluruh," tulis pernyataan itu lagi.

Kesepakatan rekonsiliasi Fatah dan Hamas yang telah berseteru selama empat tahun dicapai pada Rabu, 27 April 2011. Rekonsiliasi ini juga akan mempersatukan Jalur Gaza dan Tepi Barat yang dikuasai masing-masing faksi.

Kedua faksi juga sepakat untuk membentuk pemerintahan baru dari kedua kubu pada tahun ini. Menjelang pemilihan presiden dan anggota legislatif, kedua faksi sepakat untuk membentuk pemerintahan teknokrat untuk memilih beberapa calon.

TikToker Galih Loss Resmi Ditahan, Terancam Hukuman Penjara 6 Tahun
Herjuniot Ali

Cerita Herjunot Ali yang Sudah 20 Tahun Jadi DJ

Lebih lanjut, Herjunot Ali menuturkan bahwa menjadi seorang DJ memberinya sensasi yang berbeda dibandingkan dengan akting. 

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024