- Biro Pers Istana Presiden/Abror Rizki
VIVAnews – Menteri Luar Negeri Marty Nalalegawa menyatakan, Konferensi Tingkat Tinggi Negara-negara Asia Tenggara (KTT ASEAN) yang akan digelar di Jakarta Convention Center (JCC), 7-8 Mei 2011, juga akan menyoroti soal pembajakan kapal atau perompakan. Isu ini kian marak terjadi dan meresahkan banyak negara, termasuk Indonesia.
“Akan dibahas khusus masalah pembajakan. Kita ingin negara ASEAN berupaya saling membantu menanggulangi pembajakan,” ujar Marty saat meninjau kesiapan KTT di JCC, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Pembajakan memang menjadi persoalan yang disoroti serius oleh Indonesia. “Terutama yang terjadi di perairan Somalia beberapa waktu lalu,” imbuh Marty.
Perompak Somalia memang sempat membajak Kapal Sinar Kudus dan dan 20 Anak Buah Kapal (ABK) yang berada di dalamnya. Setelah sebulan lebih berada dalam cengkeraman bajak laut Somalia, mereka akhirnya bebas pada 1 Mei 2011 kemarin. Ke-20 ABK dibebaskan setelah pemilik kapal, PT Samudera Indonesia, membayar uang tebusan yang disebut senilai US$4,5 juta atau sekitar Rp38,5 miliar.
Pembajakan juga terjadi di perairan Indonesia. “Dulu pernah terjadi di Selat Malaka. Namun sekarang sudah berkurang karena ada kerjasama antara pemerintah Singapura dan Indonesia,” tutur Marty. Oleh karena itu, Indonesia mengharapkan kerjasama semacam ini dapat terus ditingkatkan di antara negara-negara ASEAN.
Sementara mengenai nasib 13 WNI di kapal berbendara Singapura, MT Gemini, yang kini juga dibajak oleh perompak Somalia, Marty mengatakan Indonesia terbuka dengan semua opsi cara pembebasan yang ada. “Kita akan berkoordinasi dengan pihak pemerintah Singapura. Yang pasti kita akan lakukan yang terbaik,” tegas Marty.
Kapal MT Gemini tempat bekerja ke-13 ABK berkewarnegaraan Indonesia itu dibajak di perairan Tanzania pada 30 April 2011, tepat ketika pembebasan Kapal Sinar Kudus sedang dalam proses negosiasi final. Sampai saat ini, kondisi para awak kapal MT Gemini belum diketahui karena perusahaan pemilik kapal menolak untuk berkomentar.
Selain membahas soal pembajakan, menurut Marty, KTT ASEAN yang akan dihadiri oleh pejabat tinggi ASEAN juga akan membahas isu substantif terkini seperti gejolak harga pangan, energi, dan perdamaian di antara negara-negara ASEAN. (eh)